KabarBaik.co – Akhirnya Pemerintah Daerah (Pemkab) Kabupaten Pasuruan bisa menjawab pertanyaan warga terkait kondisi lingkungan, terutama kulitas air dan udara. Hal itu setelah Pj Bupati Pasuruan Nur Kholis meresmikan stasiun pemantau kualitas air dan udara pada Senin (2/12).
Alat ini berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan akan dioperasikan Pemkab Pasuruan. Alat pemantau udara akan ditempat di perkantoran Pemkab Pasuruan di Raci, Kecamatan Bangil. Sedangkan untuk pemantau kualitas air berada di Sungai Wangi, Kecamatan Beji.
Bj Bupati Pasuruan Nur Kholis menyampaikan, dengan adanya alat pemantau kualitas lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemkab Pasuruan akan menjawab apa yang selama ini dipertanyakan masyarakat. “Dengan adanya alat pemantau kualitas lingkungan dari KLHK, apa yang selama ini menjadi PR akan bisa terjawab,” kata Kholis.
Kholis menginformasikan untuk sementara alat pemantau kualitas udara hanya bisa menjangkau empat kecamatan saja. Itupun sudah cukup untuk mengetahui ambang batas udara yang baik. “Alat ini sementara hanya dapat menjangkau 4 kecamatan sekitar, dimana wilayah industri yang cukup banyak,” ujarnya.
Usai meresmikan, Kholis melanjutkan dengan melihat alat dan catatan yang ditampilkan terkait kualitas udara di lingkungan Pemkab Pasuruan yang saat ini kualitas udaranya terpantau normal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghoni menambahkan, alat tersebut sudah diajukan sejak 2023 lalu dan baru terealisasi pada tahun ini. “Alat ini sudah di tahun lalu diajukan baru terealisasi tahun ini. Ini akan membantu kinerja pegawai dalam memantau kualitas lingkungan,” ungkap Ghoni.
Ghoni berharap tahun depan pihaknya kembali akan mendapatkan bantuan alat dari KLHK untuk memantau wilayah-wilayah di Kabupaten Pasuruan yang cukup luas. Dengan begitu, kualitas lingkungan bisa dikendalikan. “Semoga di tahun depan kita dapat lagi bantuan alat pemantau kualitas lingkungan, soalnya wilayah Pasuruan sangat besar,” pungkasnya. (*)