KabarBaik.co – Gas LPG 3 kilogram sejak Rabu lalu (15/01) mengalami kenaikan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 2.000, dari sebelumnya Rp 16.000 menjadi Rp 18.000. Minimnya informasi dan sosialisasi dari pangkalan LPG membuat warga terkejut. Lebih-lebih masyarakat bawah dan pedagang kaki lima yang mengandalkan LPG melon.
Masyarakat yang mengantre di sebuah pangkalan LPG di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, mengaku kaget serta kecewa dengan kenaikan harga tersebut. Mereka menganggap selama ini tidak ada sosialisasi apapun terkait kenaikan harga LPG.
“Ini berat buat rakyat kecil seperti saya ini, harusnya ada sosialisasi terlebih dahulu,” ujar Abdul Munif, salah satu penjual bakso di Kota Pasuruan, Kamis (16/1).
Sementara itu, Ketua DPC Hiswana Migas Malang yang berada di wilayah Pasuruan-Probolinggo, Dwi Hardono mengungkapkan, kenaikan harga LPG 3 kilogram mulai diberlakukan per 15 Januari 2025. Dia menyarankan agar masyarakat membeli LPG di pangkalan dari pada di toko yang pasti lebih tinggi.
“Kita mengimbau supaya masyarakat untuk membeli LPG di pangkalan resmi. Harga di sana lebih terjangkau dibandingkan eceran,” kata Dwi Hardono. Saat ini, pasokan LPG di pangkalan dibatasi hanya 100 tabung per hari, sehingga masyarakat diharapkan lebih bijak dalam membeli.
“Harapan kita masyarakat bisa bijak dalam membeli LPG 3 kilogram,” pungkas Dwi Hardono. (*)
