KabarBaik.co – Suasana perairan Batam mendadak bergolak, bukan karena badai atau penyelundupan, melainkan lantaran digelarnya Latihan Kesiapan Tugas Tingkat I dan II Tahun 2025 oleh Bakamla RI di atas Kapal Negara (KN) Bintang Laut-401. Latihan strategis yang berlangsung selama lima hari ini sebagai sinyal kesiapan menghadapi ancaman laut yang makin kompleks.
Latihan ini diikuti 23 personel KN Bintang Laut-401 dan 2 personel dari Zona Bakamla Barat. Mereka menjalani simulasi skenario tempur, evakuasi, serta peningkatan koordinasi antarseksi operasi di kapal. Kegiatan berlangsung intensif di atas kapal yang tengah bersandar di Batam, Kamis (24/4).
Direktur Latihan Bakamla RI, Laksamana Pertama Bakamla Ermawan Susilo, membuka kegiatan ini mewakili Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah. Dalam sambutannya, Ermawan menekankan pentingnya keseragaman pola tindak dan pola sikap di antara para personel kapal.
“Latihan ini merupakan implementasi dari buku induk tugas KN Bakamla. Tujuannya bukan sekadar peningkatan skill, tapi juga membentuk kesatuan yang kokoh, terpadu, dan responsif dalam segala kondisi operasi laut,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan selama proses latihan.
“Kedisiplinan, semangat, dan kekompakan adalah kunci utama keberhasilan operasi laut. Semua harus mengakar dalam setiap tindakan personel kita,” imbuhnya.
Menariknya, latihan ini turut melibatkan pengajar dan instruktur profesional dari Kolat Koarmada RI, seperti Kasubdit Renopslat Kolat Koarmada RI Letkol Laut (P) Muhammad Rajiman, serta Sertu Kom Saprudin dari Ditops Kolat Koarmada RI. Mereka membekali para peserta dengan materi dan simulasi yang menyerupai kondisi operasi riil.
Latihan serupa bakal terus dilakukan secara berkala guna menyiapkan SDM unggul dan kapal-kapal negara yang siap menghadapi berbagai tantangan keamanan maritim.
“Kami tidak ingin ada celah. Laut Indonesia harus dijaga oleh tangan-tangan terlatih dan bermental baja,” ujar Ermawan.
Dengan kesiapan personel yang terus diasah, masyarakat pun dapat tidur lebih nyenyak, karena laut Nusantara berada dalam pengawasan para penjaga samudra yang siaga setiap saat. (*)