KabarBaik.co –Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan, yakni Rabu terakhir di bulan Safar, sejak zaman jahiliah hingga kini masih dipercaya sebagian masyarakat sebagai hari turunnya malapetaka atau kesialan.
Tahun ini, Rabu Wekasan bertepatan dengan 20 Agustus 2025. Hal itu merujuk pada pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU yang menetapkan awal Safar 1447 H jatuh pada Sabtu, 26 Juli 2025. Dengan demikian, Rabu terakhir bulan Safar jatuh pada tanggal 26 Safar atau 20 Agustus 2025.
Meski begitu, anggapan hari sial pada Rabu Wekasan sudah diluruskan oleh banyak hadis. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu, dan juga tidak ada kesialan pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini meluruskan keyakinan kaum jahiliyah yang menganggap penyakit menular dengan sendirinya tanpa takdir Allah. Padahal, sakit maupun sehat, musibah ataupun keselamatan, semuanya kembali pada kehendak Allah SWT. Hari, tanggal, atau bulan hanyalah netral.
Meski tidak ada keyakinan akan kesialan, sebagian ulama tetap menganjurkan amalan pada Rabu Wekasan. Dilansir dari NU Online, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, KH M. Djamaluddin Ahmad, dalam kitab Al-Risalah Al-Badi‘ah menuliskan amalan khusus untuk hari tersebut.
Disebutkan bahwa setiap tahun Allah menurunkan 320.000 bencana, dan semuanya diturunkan pada Rabu terakhir bulan Safar. Untuk itu, dianjurkan melaksanakan salat 4 rakaat dengan niat salat mutlak:
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Setiap rakaat dibaca:
- Al-Fatihah 1x
- Al-Kautsar 17x
- Al-Ikhlas 5x
- Al-Falaq 1x
- An-Naas 1x
Setelah salam, dilanjutkan dengan doa berikut:
Jika sendirian:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالَ، يَاعزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيع عَلَّقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيع خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجملُ، يَا مُتفضِلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لاَ إلهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. اَللّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ، وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Terjemahan:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, Dzat Yang Mahakuat, Yang Maha Dahsyat kekuasaan-Nya, wahai Yang Maha Perkasa, wahai Dzat yang dengan keagungan-Mu tunduk seluruh makhluk-Mu, cukupkanlah aku dari kejahatan semua makhluk-Mu.
Wahai Yang Maha Pemberi kebaikan, wahai Yang Maha Indah, wahai Yang Maha Pemberi anugerah, wahai Yang Maha Pemberi nikmat, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Dzat yang tiada Tuhan selain Engkau, sayangilah aku dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.
Ya Allah, dengan rahasia (kemuliaan) Sayyidina Hasan, saudaranya, kakeknya, ayahnya, ibunya, dan keturunannya, lindungilah aku dari keburukan hari ini dan apa-apa yang turun padanya.
Wahai Yang Maha Mencukupi segala urusan, wahai Yang Maha Menghalau segala bencana.
Maka Allah akan mencukupimu terhadap mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Cukuplah Allah sebagai Penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.
Tiada daya dan upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Jika bersama-sama:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ القوى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالَ، يَا عَزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خلْقِكَ، اِكْفِنَا مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ، يَا مُتَفَضِلُ، يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لا إِلهَ إِلَّا أَنتَ ارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. اللهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيهِ، وَجَدِّهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنَا شَرَّ هَذَا اليوم. وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ الله وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلا بالله العلي العظيم، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Terjemahan:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, Dzat Yang Mahakuat, Yang Maha Dahsyat kekuasaan-Nya, wahai Yang Maha Perkasa, wahai Dzat yang dengan keagungan-Mu tunduk seluruh makhluk-Mu, cukupkanlah kami dari kejahatan semua makhluk-Mu.
Wahai Yang Maha Pemberi kebaikan, wahai Yang Maha Indah, wahai Yang Maha Pemberi anugerah, wahai Yang Maha Pemberi nikmat, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Dzat yang tiada Tuhan selain Engkau, sayangilah kami dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.
Ya Allah, dengan rahasia (kemuliaan) Sayyidina Hasan, saudaranya, kakeknya, ibunya, dan keturunannya, lindungilah kami dari keburukan hari ini dan apa-apa yang turun padanya.
Wahai Yang Maha Mencukupi segala urusan, wahai Yang Maha Menghalau segala bencana.
Maka Allah akan mencukupimu terhadap mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Cukuplah Allah sebagai Penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung. Tiada daya dan upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.
KH Djamaluddin menegaskan, salat dan doa tersebut boleh dikerjakan sendiri atau bersama-sama, namun tidak berjamaah. Yang terpenting, niatnya bukan karena meyakini adanya malapetaka, melainkan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya.
Dengan kesempurnaan-Nya, Allah akan menjaga hamba yang melaksanakan amalan itu dari bencana yang diturunkan pada hari tersebut, serta melindunginya selama satu tahun penuh. (*)