Mufti Perak Pelajari Tarekat ke JATMAN Jatim, Bahas Upaya Redam Ekstremisme Agama

oleh -63 Dilihat
MUFTI MALAYSIA
Sejumlah mufti dari Kerajaan Perak, Malaysia, melakukan kunjungan khusus ke Idarah Wustha JATMAN PWNU Jawa Timur, Sabtu (22/11).

KabarBaik.co- Belasan mufti dari Kerajaan Perak, Malaysia, melakukan kunjungan khusus ke Idarah Wustha JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah) PWNU Jawa Timur, Sabtu (22/11). Kunjungan ini menjadi langkah strategis kedua pihak untuk memperkuat ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) dan merespons maraknya paham keagamaan ekstrem yang mudah mengkafirkan.

Dipimpin Dato’ Sri Haji Wan Zahidi bin Wan Teh, delegasi mufti Perak itu diterima jajaran pengurus PWNU Jatim, di antaranya Wakil Rais Syuriyh De KH Romdlon Chotib, Wakil Sekretaris Tanfidziyah Prof Dr HM Noor Harisudin, Rais Mustafat JATMAN Jatim KH Muhsin Nurhadi, serta Mudir JATMAN Jatim De KH Mustofa Badri MA.

Dalam sambutannya, Dato’ Sri Haji Wan Zahidi menyampaikan apresiasi atas penerimaan hangat PWNU Jatim. Ia menegaskan bahwa NU dan Islam arus utama di Malaysia memiliki akar Aswaja yang sama. “Karena kesamaan itu, kami ingin bertukar pengalaman, khususnya terkait tarekat,” ujarnya.

Seorang anggota delegasi menjelaskan bahwa Malaysia tengah mempertimbangkan memasukkan ajaran Aswaja beserta tasawuf dan tarekat mu’tabarah ke dalam regulasi negara. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga masyarakat dari pengaruh Wahabi yang dinilai kerap mudah mengkafirkan pihak lain.

Menanggapi itu, Mudir JATMAN Jatim KH Mustofa Badri menyebut kunjungan tersebut sebagai “lawatan mahabbah” yang selaras dengan nilai tasawuf. Ia menegaskan bahwa JATMAN dan NU sejak awal berdiri membawa misi cinta, bukan permusuhan.

“NU sendiri lahir dari cinta melalui Komite Hijaz yang memprotes kerusakan khazanah Islam klasik oleh Wahabi. Semangat itu yang terus kami jaga,” katanya.

KH Mustofa menambahkan, Indonesia dan Malaysia perlu bekerja sama untuk menjaga umat dari ajaran ekstrem. “NU bertujuan menjaga agama, negara, dan umat melalui dakwah,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa JATMAN menaungi 44 thariqah mu’tabarah hasil seleksi ketat dari para mursyid yang menelusuri sanad hingga Rasulullah. Di Jatim ada tujuh tarekat dengan jamaah besar.
“Soal seleksi di Indonesia bersifat kultural. Jika Malaysia ingin membuat standar formal negara, tentu dimungkinkan,” tambahnya.

Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Romdlon Chotib, menyebut kunjungan mufti Perak sebagai langkah tepat. “JATMAN Jatim adalah barometer tarekat di Indonesia. Jika NU fokus pada gerakan sosial, maka tarekat menguatkan sisi kekhusyukan dan spiritualitas,” ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi pintu kerja sama baru Indonesia–Malaysia dalam memperkuat moderasi beragama berbasis tradisi tasawuf dan Aswaja. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.