KabarBaik.co – Musim hujan tahun 2025/2026 di wilayah Kediri diperkirakan datang lebih cepat dibandingkan biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dhoho Kediri menyebutkan sebagian besar wilayah akan mengalami awal musim hujan yang maju 2 hingga 3 dasarian dari normalnya.
Ketua Kelompok Meteorologi Publik BMKG Dhoho Kediri, Satria Krida Nugraha, mengatakan percepatan musim hujan ini perlu menjadi perhatian warga karena akan memengaruhi pola tanam, potensi bencana hidrometeorologi, hingga kesiapan infrastruktur daerah.
“Untuk wilayah Kediri, awal musim hujan tahun ini rata-rata lebih cepat dibandingkan periode normal 1991–2020. Ada yang mulai September akhir, sebagian besar Oktober awal hingga pertengahan,” jelasnya, Senin (29/9/2025).
Adapun prakiraan awal musim hujan di Kediri yaitu:
ZOM 292 (Semen, Mojo): September dasarian III.
ZOM 293 (Ngadiluwih, Kandat, Kras, Ringinrejo) dan ZOM 296 (Wates, Ngancar, Plosoklaten, Puncu, Kepung): Oktober dasarian I.
ZOM 291 (Banyakan, Grogol, Tarokan, Gampengrejo, serta Kota Kediri): Oktober dasarian II.
ZOM 297 (Pare, Gurah, Ngasem, dan sekitarnya): Oktober dasarian III.
Satria menambahkan, puncak musim hujan juga bervariasi. ZOM 293 dan 296 diprediksi puncaknya pada Desember 2025, ZOM 291 dan 297 pada Januari 2026, serta ZOM 292 paling akhir yakni Februari 2026.
Dari sisi intensitas, sebagian besar wilayah Kediri (ZOM 291, 292, 293, dan 297) diperkirakan akan mengalami curah hujan normal, sedangkan ZOM 296 berpotensi di atas normal. Total curah hujan musim ini berkisar 1.500–2.500 mm.
Selain itu, meski musim hujan lebih cepat, masyarakat tetap diminta mewaspadai masa peralihan. Pada periode transisi awal hujan, fenomena ekstrem seperti hujan es dan puting beliung masih mungkin terjadi.
“Di awal musim hujan, ketika angin masih belum stabil, potensi cuaca ekstrem bisa muncul. Kami imbau masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada,” ujar Satria.
Dengan prediksi ini, BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih siaga dalam menghadapi dampak musim hujan, mulai dari potensi banjir, tanah longsor, hingga dampaknya bagi pertanian.