KabarBaik.co – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, kembali mengusulkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam ketiga. Meski stok pupuk subsidi saat ini masih mencukupi, langkah antisipatif dianggap penting untuk menjaga kelancaran produksi pertanian.
Kepala DKPP Bojonegoro, Zaenal Fanani, menyampaikan bahwa ketersediaan pupuk di gudang Sumberejo dan Padangan masih aman. Dari total alokasi pupuk Urea, NPK, dan organik sebanyak 130.713 ton, masih tersisa sekitar 38.977 ton. Sementara itu, pupuk yang sudah tersalurkan per 30 Oktober 2025 mencapai 91.735 ton.
“Stok pupuk subsidi masih mencukupi kebutuhan petani. Namun penambahan alokasi tetap diperlukan untuk menjaga ketersediaan selama masa tanam ketiga,” jelas Zaenal, Senin (24/11).
Ia menambahkan, peningkatan produksi padi tahun ini membuat kebutuhan pupuk juga naik. Karena itu, DKPP berharap pengajuan tambahan alokasi dapat memperlancar distribusi pupuk dan mendukung produktivitas pertanian di Bojonegoro. “Terutama untuk masa tanam ketiga di akhir tahun 2025 ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan DKPP Bojonegoro, Tatik Kasiati, menjelaskan bahwa usulan tambahan alokasi pupuk subsidi sudah diajukan ke DKPP Provinsi Jawa Timur. “Pengajuan tambahan mencakup 4.460 ton Urea dan 9.000 ton NPK,” terangnya.
Tatik menyebutkan, Bojonegoro sebelumnya juga telah mengajukan tambahan pupuk dan telah disetujui Kementerian Pertanian serta Pupuk Indonesia. Namun dari usulan tersebut, yang disetujui hanya tambahan pupuk jenis NPK, sementara pupuk organik tidak mendapatkan jatah.
Saat ini, total alokasi pupuk NPK Bojonegoro menjadi 42.276 ton, naik dari sebelumnya 42.141 ton setelah mendapat tambahan 135 ton. “Dan pada awal November 2025 kami kembali mengajukan usulan pupuk lagi,” pungkasnya. (*)







