Naik Kuda dan Berpakaian Pangeran Arab, Uniknya Tradisi Ngarak Pengantin Sunat di Desa Tambak Oso

Editor: Gagah Saputra
oleh -1281 Dilihat
Tradisi ngarak pengantin sunat si Desa Tambak Oso, Waru, Sidoarjo.

KabarBaik.co – Salah satu tradisi yang patut diapresiasi sebagai khasanah kekayaan budaya lokal adalah Ngarak Pengantin Sunat, sebuah perayaan sakral yang masih terjaga di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Ngarak atau arak-arakan pengantin sunat di desa pesisir dekat laut itu telah menjadi tradisi di tengah arus globalisasi yang terus mengalir hingga ke pelosok negeri.

Tradisi ini digelar saat anak yang sudah sembuh setelah dikhitan diarak naik kuda keliling kampung dengan berpakaian jubah dan bersorban berikat kepala bak pangeran Arab.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu keluarga di Desa Tambak Oso yang mengkhitankan putra pertamanya, Sulthan Syarif Ahmad, 8 tahun, yang diarak keliling kampung pada Senin (15/4) malam.

Sulthan nampak gagah dengan pakaian kebesaran seorang pangeran menunggang kuda dengan naungan payung bawat dan diiringi lantunan salawat.

Baca juga:  Prakiraan Cuaca Surabaya Raya Hari Ini 7 April 2024

Pengantin sunat itu diarak usai salat Maghrib. Kuda yang ditunggangi berada paling depan diikuti dua kereta kencana yang ditumpangi anak-anak dari keluarga yang disunat. Di belakangnya ada group hadrah dari Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI) Desa Tambak Oso, meriuhkan arak-arakan dengan bacaan salawat dengan tetabuhan rebana. Di belakang hadrah ada group musik patrol yang biasa digunakan untuk membangunkan sahur saat puasa ramadan.

Di belakangnya lagi ada berbagai hiasan lampu warna-warni serta tim yang bertugas menyulut kembang api. Ada juga pohon uang, sebuah rangkaian dari kayu yang dibentuk seperti pohon yang daunnya berupa uang kertas yang nantinya akan menjadi rebutan masyarakat yang dilewati arak-arakan.

Hj Nusroh, sesepuh Desa Tambak Oso yang juga nenek dari anak yang dikhitan mengatakan, ngarak pengantin sunat ini sebagai bentuk rasa syukur karena cucunya berani dikhitan.

Baca juga:  Sidoarjo Beri Pelatihan dan Bibit Bebek Gratis untuk Tingkatkan Pendapatan Masyarakat dari Beternak Bebek Pedaging

Ia menguraikan, simbol arak-arakan pengantin sunat dengan naik kuda dan berpakaian seperti pangeran dimaksudkan agar kelak anak yang dikhitan bisa mengangkat derajat diri dan kedua orang tuanya.

Payung bawat yang menaungi si anak khitan menandakan perlindungan dan kemuliaan sang anak. Arak-arakan keliling kampung dimaksudkan sebagai cara mengenalkan sang anak kepada masyarakat, juga agar anak peduli dengan lingkungan sekitar. Kereta kencana yang ditumpangi oleh pihak keluarga seakan mengantarkan anak yang dikhitan ke pintu gerbang kedewasaan.

Saat iring-iringan berjalan keliling kampung, seluruh warga desa menyaksikan di pinggir-pinggir jalan yang dilalui arak-arakan. Sementara anak-anak ikut berjalan mengikuti arak-arakan.

“Mungkin itu salah satu sebab kenapa tradisi ini tetap lestari, karena anak-anak yang belum khitan akan berani khitan dan minta untuk naik kuda seperti yang sering mereka lihat,” ujarnya.

Baca juga:  Bapak-Anak Jatuh Hanyut dari Perahu Tambangan, Tim SAR Gabungan Sisir Kali Mas

Namun tradisi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Shonik Mufidah, ibu dari anak yang dikhitan mengatakan, untuk biaya arak-arakan menelan kurang lebih Rp10 juta. Tidak hanya itu, biasanya jika menggelar arak-arakan kuda, pihak keluarga juga harus mengadakan walimah khitan dengan mengundang warga kampung. Sehingga biaya bisa sangat mahal.

Namun, semangat untuk melestarikan tradisi ini tetap menyala. Yaulil Haq, seorang tokoh pemuda di desa tersebut menyatakan, meski tantangan biaya besar, tradisi ini dapat tetap dijaga melalui konsep sinoman, yaitu gotong royong dan saling bahu membahu antarwarga ketika ada yang membutuhkan.

“Kami yakin, dengan bantuan dan dukungan satu sama lain, tradisi Ngarak Pengantin Sunat akan terus lestari di Desa Tambak Oso,” ungkapnya penuh optimisme.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.