KabarBaik.co – Tiga dari lima bersaudara yang diduga ditelantarkan orang tuanya di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik, kini tinggal sementara di Rumah Aman milik Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik. Sementara dua anak lainnya dijanjikan akan mendapat pekerjaan di dapur umum program Makanan Bergizi Gratis (MBG) milik Pemerintah Desa Yosowilangun.
Kepala Dinas KBPPPA Gresik, Titik Ernawati, menginformasikan bahwa ketiga anak berinisial DE (13), KI (11), dan CE (3) telah direhabilitasi di Rumah Aman sejak Rabu, (13/8), setelah menerima laporan dari Dinas Sosial Kabupaten Gresik. “SOP kami 14 hari. Dalam waktu itu kami melakukan assessment dan intervensi kebutuhan bagi anak,” ujar Titik.
Selama tinggal di Rumah Aman, kebutuhan dasar ketiganya akan dipenuhi oleh pemerintah. Tim psikolog dari UPT Perlindungan Perempuan dan Anak juga mendampingi mereka melalui konseling dan layanan psikososial. “Untuk anak kedua AN diusahakan kembali sekolah lewat program kejar paket,” ucap Titik.
Adapun dua kakak tertua, ES (21) dan AN (19), bakal mendapat pekerjaan di dapur umum Desa Yosowilangun. Kepala Desa Yosowilangun, Abdur Rosyid, mengatakan bahwa keduanya akan dipekerjakan di SPPG Dapur Umum Desa. “Nanti ES dan AN akan kami pekerjakan di SPPG Dapur Umum Pemerintah Desa Yosowilangun. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa beroperasi,” kata Rosyid.
Kondisi lima bersaudara ini sempat membuat geger warga. Sang ayah, AL, meninggal dua tahun lalu akibat kecelakaan kapal. Sementara sang ibu, SA, diduga menelantarkan mereka dengan sering pergi berhari-hari tanpa kabar. Untuk bertahan hidup, anak-anak itu menjual perabotan rumah, mulai dari galon hingga AC.
“Anak-anak ini makan dengan cara menjual perabotan rumah. Warga sekitar juga turut membantu karena iba,” kata Sofyan (30), warga setempat. Menurutnya, rumah kontrakan yang mereka tempati menunggak Rp 10 juta dan terancam disita pemiliknya. “Pemilik rumah sudah menagih, tapi ibunya tidak ada di tempat dan sulit dihubungi,” lanjutnya.
Kasus ini kemudian ditindaklanjuti anggota DPRD Gresik Ricke Mayumi bersama Ketua Komisi IV DPRD Gresik Muchamad Zaifudin. Keduanya datang ke lokasi bersama Dinsos Gresik dan perangkat desa. “Memang kondisi mereka cukup memprihatinkan. Langkah cepat diperlukan dalam hal kemanusiaan,” ucap Ricke. (*)