Nikmati Nuansa Jadul Warkop Titiek Djaya yang Digandrungi Milenial Gresik

oleh -603 Dilihat
Suasana ngopi di Warkop Titiek Djaya, Gresik.

kabarbaik.co – Kabupaten Gresik adalah surganya warung kopi (warkop). Sangat mudah menemui warkop di seluruh sudut kota. Nuansa kafe modern, sederhana tepi jalan, hingga tempo/jaman dulu (jadul) semua ada di kota syahbandar ini.

Salah satu yang lagi viral di kalangan milenial adalah Warkop Titiek Djaya. Lokasinya ada di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Bedilan, Gresik Kota. Warkop ini berhasil menghadirkan nuansa tempo dulu. Sederhana.

Berada di kawasan Heritage Bandar Grissee, Warkop Titiek Djaya setiap hari didatangi banyak pelanggan yang mayoritas adalah kaum milenial. Khususnya saat malam hari.

Berada tepat di pojokan persimpangan jalan, bangunan Warkop Titiek Djaya merupakan heritage berarsitektur era kolonial yang memang banyak terdapat di kawasan Bandar Grissee.

Baca juga:  Mayat Setengah Telanjang, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian Wanita di Driyorejo Gresik

Ukuran ruangan warkop ini terbilang kecil. Hanya sekitar 2 x 5 meter. Saking sempitnya, bahkan para pelanggan Warkop Titiek Djaya harus duduk di tepi jalan menggunakan kursi plastik.

Kendati demikian, itu tampaknya juga menjadi daya tarik tersendiri. Bermula dari 25 kursi plastik, kini Rico punya 130 kursi berkaki pendek itu. Pelanggan rela duduk berjajar panjang memadati pinggir jalan di depan toko-toko yang sudah tutup.

Belakangan diketahui, Warkop Titiek Djaya itu baru mulai berdiri sejak Oktober 2023. Rico Andreas adalah pemilihnya. Jangan berpikir Rico sudah berusia lanjut. Usianya masih sangat muda, namun sedari lama ia ingin memiliki warkop berkonsep jadul. Nuansa heritage.

Baca juga:  Ngeri! Pelajar Mojokerto Tewas Terlindas Truk di Gresik

“Saya sudah berkeliling di kawasan Bandar Grissee untuk mencari tempat yang sesuai dengan konsep yang saya inginkan. Akhirnya dapat di sebrang Gardu Suling. Begitu cocok saya menyewanya dua tahun,” kata Rico, Rabu (10/1/2024) malam.

Pemuda lulusan Manajemen Bisnis, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) itu kemudian memberikan nama dengan ejaan lama, Titiek Djaya. Hal ini maksudkan untuk menambah kesan jadul.

Meski warkopnya berkonsep jadul namun segmen pasar yang dibidik Rico adalah kaum milenial, laki – laki dan perempuan. Ia tidak ingin terkungkung paradigma umum bahwa warkop segmennya pria dewasa atau bapak-bapak. Riset pun dilakukan.

“Jika umumnya warkop memiliki segmen pasar laki-laki dewasa atau bapak-bapak, tapi saya ingin Titiek Djaya memiliki segmen anak muda baik laki-laki maupun perempuan,” tukasnya optimis.

Baca juga:  Mengerikan! 6 Kejadian Kecelakaan Maut di Wilayah Hukum Gresik pada Bulan Ini

Sulung dari dua bersaudara ini menambahkan, dari hasil risetnya itu ia menemukan bahwa warkopnya harus memiliki menu spesifik kekinian yang disukai segmen pasarnya, yakni kaum milenial.

Akhirnya dipilih untuk meluncurkan menu es coklat roti. Menu ini simpel, yakni es coklat yang di atasnya diberi roti tawar. Ternyata menu ini booming dan digandrungi pasar.

“Sejak kami buka menu ini menjadi menu favorit yang banyak dipesan pelanggan. Selain itu ada juga es kopi Tijay yang banyak diminati pelanggan cewek,” tutup Rico.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.