KabarBaik.co – Kemacetan yang terjadi di Banyuwangi beberapa pekan lalu, tidak hanya berimbas pada hilirisasi barang, tapi juga berdampak serius bagi pariwisata. Beberapa wisatawan membatalkan jadwal pelesiran ke Banyuwangi karena kemacetan itu.
“Banyak wisatawan yang cancel untuk melakukan perjalanan wisata di Banyuwangi karena situasi macet yang terjadi,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Banyuwangi Abdul Azis.
Kerugian pelaku wisata akibat pembatalan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Penurunan kunjungan selama rentang waktu itu bahkan mencapai 90 persen.
Kini kemacetan sudah berangsur pulih, Aziz mengaku kondisi wisata di Kabupaten Banyuwangi telah berangsur pulih. Wisatawan mulai kembali berdatangan untuk berlibur di Banyuwangi.
Meski demikian, pelaku jasa wisata tetap terdampak. Menurutnya, banyak wisatawan yang masih berpikir ulang untuk berwisata di Banyuwangi. Mereka khawatir kemacetan tiba-tiba kembali terjadi dan mereka akan terjebak berjam-jam di jalanan.
“Masih banyak wisatawan yang bertanya sebelum memutuskan untuk berwisata kembali ke sini. Mereka memastikan apakah lalu lintas sudah benar-benar terurai atau masih mungkin terjadi kemacetan lagi,” imbuh dia.
Pelaku jasa wisata di Banyuwangi meminta kepada pemangku kepentingan agar kemacetan serupa tak kembali terjadi. Mereka mendorong adanya mitigasi awal supaya risiko-risiko kemacetan bisa ditanggulangi sejak awal apabila terjadi kondisi yang serupa.
Kemacetan di jalur menuju Ketapang sempat mencapai 30 kilometer (km) dengan waktu tempuh belasan jam. Kemacetan dipicu adanya pengurangan jumlah operasional kapal di Dermaga LCM (dermaga khusus kendaraan tronton) dampak dari kebijakan pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Kemacetan diperparah dengan penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Dampaknya, kendaraan harus berputar melalui jalur Pantura di titik lokasi Kemacetan.
“Harapan kami ke depan, terutama kepada Dinas Perhubungan Provinsi dan ASDP, supaya menjadikan ini pelajaran. Jangan sampai ini terulang lagi,” ungkapnya.