KabarBaik.co – Keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah ambang batas (threshold) persyaratan pencalonan Pilkada, membuat peta politik di Kota Mojokerto kian dinamis.
Putusan MK itu membuka peluang yang semakin lebar bagi Ketua DPC PKB Kota Mojokerto Junaidi Malik untuk menantang calon terkuat yang juga petahana yakni Ika Puspitasari (Ning Ita) di Pilkada Kota Mojokerto 2024.
Banyak yang meragukan jika sosok yang akrab disapa Gus Juned ini dapat maju mencalonkan pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Mojokerto 2024. Sebab, mayoritas partai di Kota Mojokerto sudah solid mendukung Ning Ita.
Akan tetapi, pascaputusan MK diigedok dan berlaku efektif peluang Gus Juned terbuka lebar untuk bisa berlayar dengan partai yang dinahkodainya di Kota Mojokerto. Sebab, dengan putusan tersebut PKB bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa koalisi.
Seperti diketahui, PKB hanya meraup 4 kursi dari 25 kursi yang ada di DPRD Kota Mojokerto. Sebelum adanya putusan MK, perolehan tersebut masih di bawah ambang batas pencalonan Pilkada yang sebelumnya sebesar 20 persen kursi legislatif.
Akan tetapi kini 4 kursi PKB tersebut yang bernilai 16 persen menjadi cukup untuk syarat mendaftar di KPU Kota Mojokerto. Kapal Gus Juned untuk berlayar di pesta demokrasi November mendatang pun sudah bersiap.
Pada Pilkada 2024 Kota Mojokerto sendiri dengan jumlah daftar pemilih tetap kurang dari 250 ribu, dalam aturan terbaru menyebutkan bahwa ambang batas hanya menjadi 10 persen suara sah dari hasil Pileg Februari 2024 kemarin.
“Pascaputusan MK, PKB bisa mengajukan calonnya sendiri. Meski begitu PKB juga masih membuka koalisi dengan partai lain,” beber Gus Juned, Jumat (23/8).
Pihaknya juga mengklaim sudah mengantongi rekom dari partainya. “Saya sudah pegang rekom PKB, ya pasti maju sebagai calon wali kota,” tegasnya optimistis.
Gus Juned mengaku surat rekom dari DPP PKB tersebut atas nama dirinya, bukan berpasangan. “Saya diberi kebebasan untuk menentukan wakilnya, sebentar lagi saya umumkan,” jelasnya.
“Awal kemarin ada 5 orang kandidat yang mengajukan sebagai calon. Sekarang sudah mengerucut menjadi 2 orang, laki-laki dan perempuan, semuanya tokoh, salah satunya dari luar kota,” imbuhnya.
Terkait dengan kriteria wakil yang akan dipilih, dia menjelaskan, figur tersebut nanti harus mempunyai misi yang seirama untuk pembangunan kota Mojokerto. Atas dasar kemanfaatan bukan kesannya menghabiskan anggaran tanpa kajian mendalam.
“Soal tatanan masifnya taktik pemenangan, perdetik ini saya sudah merata ke seluruh tokoh dan simpul massa se-Kota Mojokerto. Kalau total sudah lebih dari 10.000 warga Kota Mojokerto berkonsolidasi dengan saya, setiap minggunya rata-rata 600-800 orang saya kumpulkan,” bebernya.
Menurut Gus Juned ia optimis untuk menang di Pilkada Kota Mojokerto meski head to head dengan petahana, dirinya juga mengatakan akan segera mengumumkan sosok wakil yang mendampinginya sebelum mendaftar ke KPU. (*)






