Pasutri Tulungagung yang Tewas Bunuh Diri Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

oleh -186 Dilihat
eksistulungagung 1754835193 3696147954198513103 2154617606
Surat wasiat yang ditinggalkan pasutri yang tewas bunuh diri

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

KabarBaik.co – Pasutri di Tulungagung, SMR (57) dan SGN (50), tewas bunuh diri diduga dengan meminum racun tikus, Minggu (10/8). Mereka meninggalkan surat wasiat.

Dari informasi yang dihimpun, sepucuk kertas surat wasiat itu ditemukan polisi saat melakukan olah TKP. Adanya surat wasiat yang diduga ditulis SMR itu semakin menguatkan dugaan bahwa pasutri tersebut memang murni bunuh diri.

Surat wasiat itu ditulis dalam Bahasa Jawa yang intinya mereka meminta maaf kepada keluarga dan meminta agar kematian mereka tidak usah di ditahlilkan (diselameti). Mereka juga meminta agar dimakamkan dalam satu liang.

Berikut isi surat wasiat tersebut,

‘Keluargaku aku meting aku mati ojo dislameti ritek, ra usah di slameti. Welingku jaga mboke, Kakang jaluk sepuro nek keluarga kabeh. Aku karo Gini dadi siji lek makamne.’ (Keluargaku, aku pesan aku mati jangan diselamati, tidak usah diselamati. Pesanku jaga ibu. Kakak minta maaf ke keluarga semua. Aku sama Gini jadikan satu kalau dimakamkan)

Sebelumnya, pasutri di Tulungagung ditemukan tewas di rumahnya di Desa Panggungkalak, Pucanglaban, Tulungagung. Pasutri tersebut tewas diduga bunuh diri.

Pasutri tersebut adalah SMR (57) dan SGN (50). Jenazah pasutri tersebut pertama kali ditemukan oleh keponakan mereka sekitar pukul 07.00 WIB.

Warga kemudian melaporkan temuan itu ke polisi. Polisi yang melakukan olah TKP menemukan sisa makanan sate, gelas berisi sisa racun tikus, dan dua botol racun tikus cair di dekat pintu samping rumah.

Berdasarkan pemeriksaan medis, pasutri tersebut diduga meninggal dua jam sebelum ditemukan. Dari keterangan sejumlah saksi, pasutri ini jarang terdengar cekcok.

Pasutri ini sudah menikah selama lima tahun. Sang suami bekerja sebagai operator alat berat sementara si istri ibu rumah tangga. Diduga motif bunuh diri pasutri itu adalah ekonomi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.