KabarBaik.co – PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jombang menggelar pelatihan bertajuk “Jurnalistik Ala Santri Pesantren” di Aula Masjid Roudlatul Jannah, Desa Mancar, Peterongan. Pelatihan ini menggandeng dua jurnalis, yakni Rojiful Mamduh dan Kevin Nizar.
Ketua PC IPNU Jombang, M. Syahrul Munir menegaskan santri saat ini harus adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk literasi digital. Kemampuan menulis, kata dia, tak hanya untuk dunia akademik, melainkan membentuk karakter serta peran sosial pelajar.
“Santri sekarang tidak cukup hanya cakap mengaji. Mereka harus bisa membaca keadaan, menulis, dan menyampaikan informasi yang benar,” ujarnya, Senin (24/11).
Pada sesi pertama, Rojiful Mamduh memaparkan bahwa kepekaan terhadap lingkungan sekitar adalah modal awal menjadi jurnalis. Menurutnya, setiap peristiwa, sekecil apa pun, dapat menjadi bahan tulisan.
“Hidup di pesantren itu penuh cerita. Hal-hal kecil yang kita anggap biasa sebenarnya bisa menjadi tulisan bermanfaat,” kata Rojiful.
Peserta kemudian diminta membuat laporan singkat berdasarkan pengalaman kegiatan pesantren. Rojiful mendampingi secara langsung mulai dari penyusunan fakta hingga penyuntingan.
“Menulis itu seperti latihan otot. Semakin sering dilatih, semakin kuat kemampuan kita menyampaikan ide dan fakta,” tambahnya.
Materi kedua disampaikan oleh Kevin Nizar yang menekankan menulis sebagai cara meninggalkan jejak manfaat bagi orang lain. Ia mengutip pesan Imam Al-Ghazali yang menjadi motivasinya di dunia jurnalistik.
“Kalau kamu bukan anak ulama besar, bukan pula anak raja, maka menulislah,” ucapnya.
Menurut Kevin, menulis bisa menjadi ruang dakwah, edukasi, kritik sosial, hingga sarana meredakan tekanan psikologis. “Lagi galau atau stres tulis. Itu membantu banget menenangkan pikiran,” katanya.
Kevin menutup sesi dengan menunjukkan bagaimana karya jurnalistik dapat dibuat dengan sangat mudah di era digital. (*)






