KabarBaik.co – Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selama ini dikenal sebagai pintu gerbang utama rantai pasok Indonesia, baik untuk jalur domestik maupun perdagangan internasional. Hampir semua kebutuhan layanan pelabuhan tersedia di kawasan strategis ini, mulai dari general cargo, curah kering, curah cair, inbag, hingga peti kemas.
Salah satu potensi besar yang kini tengah digarap adalah layanan curah cair produk kimia (chemical) yang terpusat di Terminal Nilam. Pengembangan ini sesuai dengan zonasi Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang telah ditetapkan pemerintah bersama Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) selaku subholding Pelindo yang mengelola terminal nonpetikemas, menangkap peluang tersebut dengan menyiapkan Terminal Nilam Timur dan Utara sebagai pusat layanan curah cair bahan kimia.
“Tren ke depan kami perkirakan akan lebih banyak menyasar produk chemical. Alasannya sederhana, kebutuhan penyimpanan produk kimia untuk pasar domestik maupun ekspor masih terbuka lebar,” ujar Muh Junaedhy, Branch Manager Terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah, Pelindo Multi Terminal, Selasa (26/8).
Menurut Junaedhy, Terminal Nilam telah melakukan business mapping mulai dari komunikasi dengan pengguna jasa, identifikasi potensi pasar, ketersediaan ruang, hingga rencana investasi.
“Sebetulnya market sudah ada untuk layanan chemical. Saat ini proses penyusunan MoU dengan calon mitra tengah berjalan, sambil terus berkomunikasi dengan pengguna jasa,” jelasnya.
Saat ini, Terminal Nilam memiliki enam tangki timbun (tank storage) dengan kapasitas 5.600 ton sebanyak tiga unit dan 3.600 ton sebanyak tiga unit. Kapasitas ini masih memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Hingga Juli 2025, produktivitas kinerja curah cair di Terminal Nilam tercatat 3.910 Ton/Ship/Day (T/S/D).
Selain produk kimia, Terminal Nilam juga melayani berbagai komoditas curah cair lain seperti high speed diesel (HSD), marine fuel oil (MFO), crude palm oil (CPO), liquefied petroleum gas (LPG), hingga hydrogen chloride (HCL).
“Ke depan, sistem dan pola operasi akan terus kami perbaiki untuk meningkatkan produktivitas, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan operasi,” tegas Junaedhy.
Terminal Nilam menjadi salah satu simpul penting di Pelabuhan Tanjung Perak dalam memperkuat rantai pasok domestik maupun internasional. Kehadirannya diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sekaligus menopang perdagangan nasional.