KabarBaik.co – Rencana pembukaan Sekolah Rakyat dengan sistem asrama yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Bojonegoro harus mengalami penundaan. Awalnya program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu dijadwalkan mulai beroperasi pada awal Agustus.
Namun proses belajar mengajar kini ditargetkan baru bisa dimulai pada pertengahan bulan. Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Agus Susetyo Hardianto, mengatakan bahwa penundaan ini terjadi karena proses rehabilitasi gedung sekolah yang berlokasi di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, masih belum rampung.
“Diusahakan secepatnya selesai, sehingga tanggal 15 Agustus sudah mulai proses belajar mengajar,” ujar Agus kepada awak media, Kamis (31/7).
Agus menjelaskan, saat ini proses renovasi gedung masih berjalan dan menjadi alasan utama penundaan pembukaan sekolah tersebut. “Karena sampai dengan saat ini masih dalam proses rehab gedung,” tambahnya.
Sekolah Rakyat ini rencananya akan menampung 100 siswa pada tahun pertama, yang akan dibagi ke dalam empat rombongan belajar (rombel). Gedung tiga lantai yang sedang diperbaiki tersebut akan difungsikan sebagai ruang kelas sekaligus asrama bagi siswa tingkat SMA.
Program Sekolah Rakyat ini digagas untuk memberikan akses pendidikan yang lebih layak dan terjangkau bagi masyarakat prasejahtera di Bojonegoro, dengan sistem pembelajaran berbasis asrama. (*)