Pemerintah Tutup 2,1 Juta Situs Judi Online, Presiden Jokowi: Jangan Judi, Lebih Baik Ditabung

Editor: Andika DP
oleh -306 Dilihat
Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI Setpres RI)

KabarBaik.co – Maraknya judi online hingga memicu persoalan yang merenggut korban jiwa mendapat perhatian serius Presiden Joko Widodo.  Jokowi, sapaannya, secara tegas menyuarakan larangan dan bahaya judi daring atau online.

Presiden Jokowi mengatakan, sejauh ini pemerintah telah menutup sebanyak 2,1 juta situs judi online. Serta menyiapkan langkah strategis untuk memberantas segala bentuk perjudian. Sebab sudah sangat meresahkan.

Dalam penegasannya, Presiden mengajak masyarakat untuk tidak terlibat dalam perjudian baik secara offline maupun online. Ia memberikan alternatif agar masyarakat lebih baik menabung ketika ada rezeki.

Baca juga:  Pemerintah Buka 2,3 Formasi CASN 2024, Lulusan Baru Dapat Alokasi 30 Persen

“Jangan judi.. Jangan judi.. Jangan berjudi.. baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha,” tegas Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/6).

Presiden juga menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan akibat praktik judi. Mulai dari kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan kekerasan yang terjadi di masyarakat.

“Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar gim iseng-iseng berhadiah. Tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita,” ungkap Presiden.

Baca juga:  Libur Lebaran di Pasar Berastagi, Presiden Jokowi Disambut Tangis Haru Pedagang

Oleh sebab itu, Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah terus secara serius melakukan upaya pemberantasan dan memerangi perjudian online. “Satgas judi online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online,” ucap Presiden.

Menyadari bahwa judi online memiliki sifat transnasional dan melibatkan berbagai yurisdiksi, Presiden menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam membendung perjudian. “Salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan dari masyarakat kita sendiri serta pertahanan pribadi,” tukasnya.

Baca juga:  Keluarga korban pelanggaran HAM teriak: Kami kecewa dengan Jokowi!

Presiden mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga negara untuk aktif mengingatkan, mengawasi, dan melaporkan segala bentuk aktivitas perjudian. Keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat berperan kritikal dalam upaya membangun pertahanan nasional terhadap perjudian online.

Sebelumnya, Polwan Polres Mojokerto Kota Briptu Fadhilatun Nikmah secara brutal membakar suaminya sendiri yang juga anggota Polri Briptu Rian Dwi Wicaksono hingga meninggal dunia. Penyebabnya, sang istri kesal karena suami kecanduan judi online. Uang belanja dipakai berjudi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.