Pemkab Banyuwangi Genjot Vaksinasi PMK

oleh -49 Dilihat
IMG 20251120 WA0025
Vaksinasi PMK di Banyuwangi.

KabarBaik.co – Memasuki musim hujan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan kembali mempercepat vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ribuan hewan ternak. Langkah cepat ini dilakukan sebagai antisipasi agar penyakit yang sempat menjadi wabah nasional pada 2022 tersebut tidak kembali merebak di daerah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan tim Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di 25 kecamatan untuk memastikan vaksinasi berjalan maksimal.

“Memasuki musim hujan, risiko PMK muncul kembali cukup tinggi. Karena itu, kami menggenjot vaksinasi agar ternak memiliki kekebalan yang optimal,” ujarnya, Kamis (20/11).

Menurut Nanang, target vaksinasi tahun ini mencapai 67.375 dosis untuk sapi, atau setara 134.650 dosis untuk kambing dan domba. Tenaga kesehatan hewan, baik dokter hewan maupun paramedik, dikerahkan untuk menjangkau peternak di seluruh wilayah Banyuwangi.

PMK hingga kini masih menjadi penyakit hewan menular strategis yang menjadi perhatian pemerintah. Pada 2022, PMK pertama kali muncul di Banyuwangi dan Jawa Timur, hingga akhirnya ditetapkan sebagai wabah dan bencana nonalam. Sejak itu, berbagai upaya pencegahan, pengendalian, dan pengobatan dilakukan secara intensif.

Data Dispertan Banyuwangi mencatat bahwa pada 2025 terdapat 156 kasus PMK, turun signifikan dibandingkan 426 kasus pada 2024. Seluruh ternak yang terinfeksi baik sapi, kambing, maupun domba berhasil sembuh.

Tahun ini, pemerintah pusat dan provinsi mengalokasikan 2.695 botol vaksin untuk Banyuwangi. Hingga saat ini vaksinasi telah menjangkau 77.185 ekor ternak. “Semakin banyak ternak yang divaksin, semakin kuat pertahanan daerah terhadap ancaman PMK,” tegas Nanang.

Selain vaksinasi, Dispertan juga mengintensifkan sosialisasi, pengetatan biosecurity, serta pengawasan lalu lintas ternak. Nanang mengimbau peternak untuk tetap waspada namun tidak panik. “PMK bisa diobati. Yang penting ada kerja sama antara peternak dan petugas kesehatan hewan,” katanya.

Adapun populasi sapi di Banyuwangi saat ini mencapai 82.415 ekor, dengan produksi daging sekitar 210 ton per bulan. Kondisi ini, kata Nanang, harus terus dijaga agar pasokan daging tetap stabil. “Wabah PMK justru menjadi momentum bagi peternak untuk semakin bersemangat dalam budidaya sapi potong,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.