KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) kembali menyalurkan bantuan domba kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Domba Kesejahteraan Tahun Anggaran 2025. Penyaluran kali ini menyasar dua kecamatan, yakni Ngraho dan Padangan.
Dalam kegiatan tersebut, Disnakkan Bojonegoro menyerahkan paket bantuan berupa dua ekor domba jantan dan betina. Ditambah lagi 100 kilogram pakan konsentrat kepada masing-masing penerima manfaat.
Kepala Disnakkan Bojonegoro, Catur Rahayu, menegaskan bahwa Program Domba Kesejahteraan menjadi salah satu strategi Pemkab Bojonegoro dalam menurunkan angka kemiskinan berbasis pemberdayaan peternak. Ia mengklaim bahwa program yang dimulai pada 2023 itu telah menunjukkan perkembangan signifikan.
“Program ini dinilai berhasil dengan capaian kelahiran mencapai 86 persen. Tahun 2023 ada 160 KPM, tahun 2024 meningkat menjadi 1.160 KPM, dan tahun 2025 bertambah lagi menjadi 1.200 KPM,” jelas Catur, Kamis (20/11).
Catur menyampaikan bahwa sebanyak 419 desa di Bojonegoro menerima program ini, meski jumlah penerima tiap desa berbeda, yakni antara 2 hingga 5 KPM. Penetapan kuota dilakukan berdasarkan persentase kemiskinan di masing-masing wilayah. Ia memastikan warga yang tidak tercover program domba tetap dapat mengakses program pemberdayaan lain seperti GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri) dan Lele Kolega untuk mencegah penerima ganda.
Pada penyaluran kali ini, sebanyak 43 KPM dari Kecamatan Padangan dan 50 KPM dari Kecamatan Ngraho mendapatkan bantuan. Catur berharap seluruh penerima mampu merawat ternak dengan baik agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
“Tiga program Pemkab Bojonegoro yakni Domba Kesejahteraan, Gayatri, dan Kolega, kami harapkan terus mampu menurunkan angka kemiskinan di Bojonegoro,” ujarnya.
Rupi’ah, warga Desa Sugihwaras Kecamatan Ngraho, mengaku bersyukur menerima bantuan tersebut. Ia berharap pendampingan dari Disnakkan tetap berlanjut. “Bisa dirawat dan dijual kalau sudah beranak. Kalau beli sendiri juga mahal,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Heru Wanto, penerima dari Desa Tebon Kecamatan Padangan. Ia menilai program ini sangat membantu perekonomian keluarga. “Kami sangat senang. Harapannya program Pemkab Bojonegoro terus berlanjut dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (*)






