KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan resmi mengukuhkan Tim Pembina Posyandu pada Selasa (7/10) Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Ketua TP PKK Suryani Firdaus, Wakil Ketua I TP PKK Fitriah Nawawi bersama jajaran kepala perangkat daerah yang turut menjadi bagian dari tim pembina.
Dalam sambutannya, Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) menegaskan bahwa Posyandu harus bertransformasi menjadi pusat layanan masyarakat yang lebih luas dan menyeluruh, tidak hanya berfokus pada balita dan lansia seperti sebelumnya.
“Posyandu harus bertransformasi. Yang biasanya hanya untuk balita dan lansia, hari ini bertransformasi menjadi Posyandu dengan peran yang lebih komprehensif sesuai siklus hidupnya,” ujar Wali Kota.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa transformasi Posyandu merupakan bentuk perluasan fungsi dan cakupan layanan dari yang semula berfokus pada kesehatan dasar ibu dan anak, menjadi enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yakni kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, serta ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
Dengan adanya integrasi enam bidang pelayanan dasar ini, Posyandu tidak hanya mencatat layanan kesehatan, tetapi juga menjadi basis informasi yang mendukung program lintas sektor secara terpadu. Transformasi ini menjadikan Posyandu sebagai pusat layanan masyarakat berbasis data yang komprehensif,
“Transformasi ini tidak hanya sebatas tekstual, tetapi harus benar-benar disosialisasikan. Sesuai peraturan pemerintah, peran Posyandu harus dipahami dan dijalankan mulai dari tingkat kelurahan hingga ke unit terkecil,” jelasnya.
Mas Adi juga menyoroti pentingnya sinergi antara Posyandu, perangkat daerah, dan masyarakat untuk menekan angka stunting yang sempat meningkat pada tahun sebelumnya.
“Persoalan stunting beririsan dengan kemiskinan. Maka, kita tidak bisa melihatnya secara terpisah. Stunting bukan hanya soal kekurangan makanan atau gizi, tetapi juga terkait tumbuh kembang dan perilaku masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Mas Adi menambahkan bahwa keterbukaan informasi publik menjadi aspek penting dalam mendukung keberhasilan program ini.
“Masyarakat sekarang sudah bisa mengakses berbagai data, maka transparansi menjadi hal penting untuk disampaikan,” ujarnya.
Mas Adi juga menegaskan agar pelaksanaan program tidak hanya berjalan secara top-down, tetapi juga bottom-up, sehingga mampu menyentuh kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.
“Program ini harus berdampak nyata pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Dengan peran Posyandu yang signifikan, kita harapkan bisa berkolaborasi dengan berbagai sektor seperti PUPR, Kamtibmas, kesehatan, dan pendidikan,” imbuhnya.
Karena program transformasi ini masih baru, pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dan perlahan, sambil terus memberikan pendampingan serta sosialisasi kepada para kader Posyandu.
Melalui pengukuhan Tim Pembina Posyandu ini, Pemerintah Kota Pasuruan berharap kolaborasi lintas sektor dapat semakin kuat, sehingga Posyandu mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan sejahtera.(*)








