Penertiban Jam Larangan Operasional Kendaraan Besar, DPRD Gresik Setuju Tarif Angkutan Disesuaikan Jenis Muatan

oleh -3301 Dilihat
4d50ff27 fb55 4bb4 97c8 7b2881048234
Dump truk overload di Jalan Raya Pantura Daendles Gresik. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Persoalan pelanggaran jam operasional oleh pengemudi dump truk di wilayah Gresik menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Gresik.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, menilai bahwa permasalahan ini bukan semata karena kedisiplinan sopir, melainkan juga tekanan biaya dari perusahaan yang mendorong sopir mengambil jalur alternatif dan kerap melanggar aturan.

“Persoalan masih banyaknya sopir yang melanggar ketentuan berat muatan itu menjadi fenomena yang sudah tidak tertutup lagi. Ini berlaku pada semua angkutan umum, untuk mengangkut berbagai jenis barang,” ujar Abdullah Hamdi, Senin (28/7).

Ia mengungkapkan, saat melakukan audiensi dengan para sopir, mereka menyampaikan alasan kuat di balik pelanggaran aturan tersebut.

“Ketika kami melakukan audiensi itu banyak sopir yang mengaku tidak mau masuk tol karena sangu atau ongkos yang diberikan oleh perusahaan itu lebih baik digunakan untuk menambah pendapatan. Kalau dinaikkan ke tol otomatis tidak ada penambahan pendapatan. Dari perusahaan sendiri sudah menekan biaya untuk alat transportasinya. Makanya banyak sopir yang enggan melakukan perjalanan lewat tol yang dirasa masih mahal,” paparnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa minimnya pendapatan membuat para sopir bahkan tidak lagi membawa kernet. “Kalau dulu truk besar itu ada kernetnya. Tapi hari ini bisa kita saksikan banyak yang tanpa kernet. Itu karena pendapatan atau sangu yang diberikan oleh perusahaan itu tidak bisa untuk menghidupi atau membayar kernet,” ungkapnya.

Sebagai solusi, Abdullah Hamdi mendorong adanya pengaturan tarif jasa angkutan berdasarkan jenis dan berat muatan. “Saya sangat setuju, terkait bagaimana kita mengatur regulasi terkait dengan angkutan barang disesuaikan dengan barang yang dibawa tarifnya itu. Karena kita sadari bahwa odol ini berpengaruh pada banyak rusaknya jalan yang telah kita bangun,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya ketegasan dalam pengawasan kelas jalan dan muatan kendaraan. “Kelas jalan yang tidak sesuai dengan kapasitas kekuatan kendaraan itu bisa masuk. Itu dikarenakan kurangnya perhatian, tindakan dan sebagainya,” lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan masukan kepada instansi terkait. “Oleh karena itu ke depan kita akan selalu memberikan masukan-masukan kepada pihak-pihak terkait baik itu temen-temen yang ada di lantas dan dishub. Efek dominonya juga akan kita rasakan kalau ketertiban, jam operasional, besaran muatan, itu efek dominonya membawa kepada tatanan yang lebih baik,” tutupnya.

Sebelumnya, fenomena ini juga disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda Putra Buna, berdasarkan hasil sosialisasi kepada para pengemudi dump truk.

“Dari kegiatan-kegiatan sosialisasi yang kami lakukan kepada sopir, mereka curhat bahwa terpaksa melanggar jam operasional karena kejar target, sementara kalau lewat tol terkendala ongkos. Sehingga, istilahnya mereka nekat menerobos aturan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.