KabarBaik.co – Pemkot Batu terus memperkuat sistem pengelolaan sampah dengan mengoperasikan fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung berkapasitas 45 ton per hari. Fasilitas ini melayani sampah dari jalan-jalan utama Kota Batu.
Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan bahwa sebanyak 20 dari 24 desa di wilayahnya telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R). Selain itu, empat unit big composter juga disiapkan dengan kapasitas olah mencapai 4 ton sampah per hari.
“Kunci utama adalah pemilahan dari rumah. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, semua pihak harus terlibat. Kami siap mendukung dari sisi fasilitas,” ujar Nurochman, Minggu (3/8), saat kegiatan Bantengan Nuswantoro di rumah dinas.
Menurut Nurochman, keberadaan TPS3R terbukti menjadi solusi efektif dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Partisipasi aktif warga dinilai sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dari pemerintah daerah hingga pusat, untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berdaya guna.
Nurochman menyinggung kebijakan Presiden terkait penguatan desa seperti program Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan.
“Sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat adalah kunci. Jika sampah tidak berhasil diatasi, maka saya juga tidak berhasil. Tantangannya besar karena menyangkut perubahan kebiasaan masyarakat,” tegasnya.
Salah satu TPS3R yang menjadi percontohan adalah Rumah Kompos Dadaprejo Makmur di Kecamatan Junrejo. Fasilitas ini menjadi yang terbesar di Kota Batu dengan luas mencapai 600 meter persegi.
Rumah Kompos tersebut dilengkapi sarana modern seperti pipa pengelola, mesin pencacah, timbangan digital, instalasi listrik 3.500 watt, hingga windows composting berbahan bambu. Fasilitas ini dirancang untuk melayani sekitar 1.800 kepala keluarga dengan produksi sampah 5 hingga 6 ton per hari.
“Rumah Kompos TPS3R Dadaprejo adalah bentuk nyata komitmen kami dalam menangani persoalan sampah sekaligus mendukung pembangunan ramah lingkungan,” tegas Nurochman. (*)