KabarBaik.co – Warga Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir merasakan udara yang begitu panas dan gerah, terutama saat siang hari. Kondisi ini membuat banyak masyarakat bertanya-tanya apa penyebab suhu terasa lebih menyengat dari biasanya.
Menurut prakirawan BMKG, Bhilda Maulida, fenomena tersebut terjadi karena posisi semu matahari saat ini tengah bergeser menjauhi garis ekuator menuju ke arah selatan. Posisi matahari akan berada tepat di wilayah Jawa Timur pada rentang 10 hingga 14 Oktober 2025.
“Wilayah Jawa Timur saat ini menerima paparan sinar matahari secara langsung karena posisi matahari yang masih dekat. Akibatnya, suhu di permukaan bumi terasa lebih panas,” ujar Bhilda, Minggu (12/10/2025).
Bhilda menjelaskan panas yang menyengat ini disebabkan oleh kondisi cuaca cerah dan minimnya tutupan awan. Ketika langit cerah, sinar matahari dapat langsung menembus hingga ke permukaan bumi tanpa banyak hambatan.
Sebaliknya, apabila tutupan awan cukup banyak atau sedang terjadi hujan, maka sinar matahari akan terhalang. Dalam kondisi tersebut, proses pemanasan tidak berjalan maksimal sehingga udara terasa lebih sejuk.
Ia menambahkan fenomena udara gerah ini kemungkinan masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan, terutama selama intensitas radiasi matahari masih tinggi dan langit cenderung cerah.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, menggunakan pelindung diri seperti topi atau payung, serta memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi akibat cuaca panas. (*)








