Perang Iran-Israel Memanas! AFC Bisa Jadi Coret Qatar dan Arab Saudi sebagai Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026

oleh -1119 Dilihat
AFC ASIA

KabarBaik.co- Perang Iran-Israel terus berkecamuk. Kedua negara saling serang rudal dan drone mematikan. Akibat perang ini, Iran melaporkan lebih dari 220 korban tewas dan 1.800 terluka. Adapun Israel melaporkan 24 warga sipil tewas dan lebih dari 600 terluka, dengan hampir 3.000 orang dievakuasi.

Konflik tersebut memicu kekhawatiran global. Harga minyak dunia melonjak. Biaya logistik meningkat drastis karena kapal dagang harus memutar jalur. Pasar saham global juga terkoreksi. Komunitas internasional mendesak de-eskalasi. Banyak pihak cemas konflik Iran-Israel dapat menyeret dunia kembali ke era Perang Dingin atau Perang Dunia.

Pihak Israel tampak ingin menyeret Amerika Serikat (AS) lebih dalam ke konflik tersebut Terutama untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran. Namun, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menolak tegas seruan AS agar mau menyerah.

Iran mengklaim telah menguasai penuh langit Israel. Di pihak lain, Israel juga mengklaim terus meningkatkan operasi militer dan menyingkirkan pemimpin keamanan Iran. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan ketidakpastian tinggi dalam konflik yang berpeluang terus berkembang ini.

Jika tidak juga berakhir, dampak perang itu dipastikan kemana-mana. Termasuk ke lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Diketahui, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah memutuskan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran keempat. Belakangan, gejolak konflik Iran-Israel yang sedang berkecamuk di Timur Tengah itu berpotensi menjadi ancaman serius.

Kendati kedua negara tersebut memiliki infrastruktur sepak bola kelas dunia, potensi dampak dari ketidakstabilan regional tidak bisa diabaikan. Analisis berikut ini sangat memungkinkan ada keputusan perubahan tuan rumah kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tidak lagi Qatar dan Arab Saudi. Namun, berubah ke negara lain. Termasuk Indonesia, bisa saja menjadi alternatif yang lebih aman dan menguntungkan.

Pertama, bayang-bayang konflik di Timur Tengah. Kenyataan bahwa Qatar dan Arab Saudi berada di dekat zona konflik Iran-Israel. Ini adalah poin krusial. Meskipun tidak berbatasan langsung, eskalasi atau bahkan perpanjangan konflik di wilayah tersebut dapat menimbulkan sejumlah risiko serius.

Kedua, perang itu menciptakan ketidakpastian. Potensi terjadi gangguan pada penerbangan, ancaman keamanan regional, atau bahkan sekadar persepsi bahwa wilayah tersebut tidak aman, dapat memengaruhi partisipasi tim, minat penonton, dan investasi sponsor. Tim-tim mungkin ragu untuk mengirim pemain mereka ke daerah yang dianggap berisiko.

Ketiga, penutupan wilayah udara atau pembatasan perjalanan akibat konflik adalah hal yang mungkin terjadi, seperti yang pernah terlihat di masa lalu. Ini akan sangat menghambat pergerakan tim, ofisial, dan penggemar, yang esensial untuk kelancaran turnamen. Keempat, fokus yang terpecah. Negara-negara di kawasan ini mungkin memiliki prioritas lain yang lebih mendesak terkait stabilitas regional, yang dapat mengalihkan fokus dan sumber daya dari persiapan turnamen sepak bola berskala besar.

Meski Qatar dan Arab Saudi memiliki infrastruktur mumpuni dan pengalaman menjadi tuan rumah acara besar, risiko geopolitik saat ini harus menjadi pertimbangan serius bagi AFC.

Indonesia Bisa Jadi Alternatif

Diakui atau tidak, Indonesia menawarkan sejumlah keunggulan yang menjadikannya opsi tuan rumah yang sangat menarik. Terutama di tengah kondisi global saat ini. Pertama, stabilitas geopolitik yang unggul. Jarak geografis yang jauh dari Timur Tengah, menempatkannya Indonesia berada di posisi yang relatif lebih aman dari dampak langsung konflik Iran-Israel. Selain itu, kebijakan luar negeri Indonesia yang netral, juga memastikan bahwa Indonesia tidak akan terseret dalam dinamika tersebut. Ini memberikan jaminan keamanan dan ketenangan pikiran yang krusial bagi semua pihak yang terlibat dalam turnamen.

Kedua, infrastruktur yang memadai dan terus berkembang. Indonesia memiliki kapasitas yang terbukti untuk menyelenggarakan acara olahraga internasional. Keberhasilan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 pada 2023 dan pertandingan bertaraf internasional adalah bukti nyata. Dengan stadion-stadion berstandar FIFA seperti Gelora Bung Karno dan lainnya, serta dukungan infrastruktur transportasi dan akomodasi di kota-kota besar, Indonesia tentu siap untuk mengakomodasi kebutuhan turnamen skala Asia.

Ketiga, dukungan penonton yang luar biasa. Atmosfer sepak bola di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Basis suporter yang masif dan fanatik akan memastikan atmosfer pertandingan yang meriah dan penjualan tiket yang optimal, memberikan keuntungan finansial yang signifikan. Ini juga menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pemain dan penggemar yang hadir.

Keempat, potensi pengembangan sepak bola regional. Menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah akan sejalan dengan visi AFC untuk memajukan sepak bola di seluruh benua. Memberikan kesempatan kepada negara-negara di Asia Tenggara untuk menjadi tuan rumah event penting akan mendorong investasi dan pengembangan olahraga di kawasan ini, serta memperluas jangkauan dan pengaruh sepak bola Asia.

Jadi, meski Qatar dan Arab Saudi boleh jadi merupakan pilihan yang kuat dari segi infrastruktur, situasi geopolitik yang tidak stabil di Timur Tengah bisa menghadirkan tantangan serta ancaman signifikan bagi AFC. Nah. Indonesia tidak hanya menawarkan alternatif sebagai tuan rumah yang aman dan stabil, melainkan juga penuh gairah dan memiliki potensi besar. Karena itu, PSSI dan pemerintah Indonesia memiliki peluang nyata untuk meyakinkan AFC agar mempertimbangkan kembali keputusannya dan membawa turnamen penting ini ke bumi Nusantara. Ini bukan hanya tentang hosting sebuah pertandingan, tetapi juga tentang memastikan kelancaran, keamanan, dan kesuksesan jangka panjang bagi sepak bola Asia.

Drawing Digelar di Kuala Lumpur

Terlepas apakah nanti ada perubahan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah atau tidak, AFC telah mengabarkan pengundian putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akan digelar di Malaysia, pada 17 Juli 2025. Drawing putaran keempat bakal bertempat di Hotel Hyatt Place, Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Pengundian putaran keempat itu akan membagi enam peserta ke dua grup. Masing-masing grup berisi tiga kesebelasan. Setiap kontestan hanya bermain dua kali. Juara di masing-masing grup bakal lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Sementara itu, dua runner-up masih akan berebut tiket di putaran kelima. Sedangkan dua tim terbawah, bakal angkat koper atau tersingkir.

Sejumlah kalangan telah memprediksi kemungkinan Timnas Indonesia akan berada di pot mana. Akun X penghitung ranking sepak bola, Footy Rankings, misalnya. Ia memperkirakan Timnas Indonesia akan masuk pot tiga bersama Timnas Oman. Adapun, Timnas Arab Saudi dan Timnas Qatar diprediksi menghuni pot pertama serta Timnas Irak dan Timnas Uni Emirat Arab (UEA) mengisi pot kedua. Jika prediksi itu benar, maka ada beberapa kemungkinan bagi timnas Indonesia. Pertama, Qatar, Irak, dan Indonesia. Kedua, Qatar, UEA, dan Indonesia.

Namun, andai Indonesia satu grup dengan Arab Saudi, maka kemungkinan pertama Arab Saudi, UEA, dan Indonesia. Kedua, Arab Saudi, Irak, dan Indonesia.

Seperti diketahui, Asia dipastikan telah mengirimkan enam wakil ke Piala Dunia 2026.  Mereka lolos langsung melalui putaran ketiga. Keenam negara itu masing-masing Iran, Uzbekistan, Korea Selatan, Yordania, Jepang, dan Australia.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah mengomentari perihal penunjukan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia menghormati dan menyambut baik keputusan AFC. ‘’Memang kedua negara memiliki infrastruktur sepak bola kelas dunia, dan ini tentu akan menghadirkan atmosfer kompetisi yang luar biasa. Atas dasar itu, saya minta AFC dan kedua tuan rumah mampu menjaga semua laga di babak empat itu berjalan fair dan sportif,” katanya.

Menurut Erick, laga kali ini merupakan fase yang sangat penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Karena itu, pihaknya akan berusaha mempersiapkan timnas Indonesia sebaik mungkin dengan dukungan penuh dari semua pihak.

’’Kami juga percaya bahwa pertandingan akan berlangsung secara fair, profesional, dan menjunjung tinggi semangat sportivitas. Tidak peduli di mana kita bermain, semangat juang Garuda akan selalu dibawa ke lapangan. Kami ingin mengukir sejarah, dan itu dimulai dari kerja keras sejak hari ini,” kata Erick yang juga menteti BUMN itu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.