Perayaan Imlek di Kelenteng Kwan Im Tong Kota Batu Berlangsung Sederhana

oleh -331 Dilihat
IMG 20250129 WA0011

KabarBaik.co – Perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung secara sederhana di Kelenteng Kwan Im Tong, Kota Batu, Rabu (29/1). Kondisi yang sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Pengurus Kelenteng Kwan Im Tong, Handy Wijaya mengatakan sesuai tradisi bahwa umat menjalankan ibadah secara individu tanpa adanya kegiatan peribadatan bersama. “Peribadatan di Kelenteng Kwan Im Tong berjalan seperti tahun kemarin. Tidak ada peribadatan bersama, tiap umat beribadat sendiri-sendiri,” ujar Handy.

Handy mengakui bahwa Kelenteng Kwan Im Tong tergolong kecil. Namun, dia tidak ingin mempersoalkan karena dalam perayaan Imlek tidak dimungkinkan menggelar barongsai atau acara perayaan lainnya. Jumlah umat yang datang untuk beribadah saat Imlek juga tidak banyak, hanya sekitar 50-60 orang saja.

Hal ini menjadi kebiasaan rutin mengingat kapasitas klenteng yang tidak terlalu besar.
“Jadi, tidak ada pertunjukan barongsai atau perayaan besar lainnya,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan Imlek di Kelenteng Kwan Im Tong dimulai beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek dengan membersihkan klenteng sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan. Pada hari Imlek, umat melakukan ibadah pribadi di klenteng untuk memanjatkan doa dan harapan.

Secara umum di semua kelenteng, rangkaian ibadah Imlek berlanjut dengan doa King Thi Kong, yang dilakukan pada tanggal 8 dalam kalender Imlek atau 5 Februari 2025 di tanggalan Masehi. Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Perayaan akan ditutup dengan Cap Go Meh pada tanggal 15 Imlek, yang menandai berakhirnya rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.