Perempuan Cantik di PPS Gresik Rekayasa Perampokan Gegara Terjerat Investasi Bodong

oleh -433 Dilihat
278f6be8 524e 4ec6 a4f0 b8991551dff8
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menghadirkan AS di Mapolres Gresik. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – AS alias Pesek, 24 tahun, yang merekayasa laporan perampokan di Jalan Tama Ruby No. 14 Perumahan PPS, Kecamatan Manyar, Gresik ternyata terjerat investasi bodong. Masalah itulah yang membuatnya nekat mengarang cerita perampokan untuk mengelabuhi suaminya.

Laporan perampokan pada Senin (18/4) dipastikan tidak benar. Dari hasil analisa tiga CCTV di sekitar TKP, tidak ditemukan kejadian janggal ataupun orang mencurigakan yang menghampiri rumah kontrakan perempuan asal Widang, Kabupaten Tuban tersebut.

Tidak hanya itu, ketika polisi ingin meminta keterangan tambahan dari korban, namun perempuan 24 tahun itu tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya. Hal ini memicu kejanggalan-kejanggalan.

Puncaknya, berdasarkan hasil penyelidikan anggota di lapangan, handphone iPhone 13 Promax dan perhiasan (1 gelang, 2 cincin, dan 1 kalung) yang dilaporkan hilang oleh korban ditemukan di pegadaian daerah Gresik. Digadaikan sendiri oleh AS.

“Penyidik memanggil pelapor untuk mengklarifikasi kebenaran kasus tersebut dan terbukti bahwa ternyata pelapor mengarang cerita atau membuat laporan palsu,” tegas Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada awak media, Sabtu (20/4).

Sementara itu, luka akibat kekerasan yang dialami korban adalah akibat pertengkaran dengan seseorang dipicu suatu permasalahan pribadi antara korban dengan orang tersebut. Selidik bin selidik, permasalahan yang dimaksud adalah investasi bodong.

“Uang hasil penggadaian barang tersebut digunakan untuk mengganti rugi uang kepada seseorang yang telah diajak kotban untuk melakukan investasi yang ternyata bodong. Alasan pelapor membuat laporan polisi dikarenakan pelapor takut diketahui oleh suami karena memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan,” tutupnya.

Pesek sendiri menyampaikan permohonan maafnya dan melakukan klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. “Mohon maaf atas perlakuan saya membuat laporan palsu. Barang yang dilaporkan sebenarnya tidak hilang atau dicuri orang tetapi saya jual sendiri hasil uang itu saya berikan seseorang terkait masalah pribadi dengan saya,” akunya.

Sedangkan luka yang ada di kepala dan tangan memang benar adanya. Namun, luka tersebut bukan karena perampokan. “Untuk luka yang saya alami benar terjadi adanya, tidak ada kaitannya dengan laporkan yang saya buat. Masalah pribadi saya dengan seseorang. Saya takut sama suami,” tutupnya.

Informasi yang dihimpun AS alias Pesek ini tinggal di PPS kurang lebih selama enam bulan. Dia mengontrak rumah dan tinggal bersama temannya. Sedangkan pria yang disebut suaminya itu tidak bisa menunjukkan KK.

Pria berinisial IS itu tidak tinggal bersama Pesek. Namun beberapa hari dalam seminggu kerap mendatangi rumah kontrakan di Jalan Taman Ruby PPS tersebut. Mengendarai mobil mewah, dan berganti-ganti kendaraan.

Seperti diberitakan, Senin (15/4) lalu AS membuat laporan bahwa dirinya dirampok dan dianiaya dua orang di rumah kontrakannya. HP serta perhiasan raib digondol. Ia juga mengalami luka di dahi dan telapak tangan. Dalam laporannya, Pesek mengaku diancam dengan sebilah pisau. Belakangan diketahui, itu laporan palsu.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.