Peringati Hari Buruh Internasional, Banyak Kritikan Disuarakan di Bundaran Tugu Kota Malang

Reporter: P. Priyono
Editor: Gagah Saputra
oleh -91 Dilihat
Aksi massa Hari Buruh Internasional di Bundaran Tugu, Kota Malang

KabarBaik.co – Memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei 2024, ribuan massa dari elemen buruh dan mahasiswa memadati bundaran Tugu depan Balaikota Malang. Di mana, sekitar pukul 11.30 WIB, massa berkumpul di lokasi tersebut.

Dalam aksi itu, sejumlah kritik dituliskan dalam banner. Selain bertuliskan penolakan Omnibus Law, karena adanya sistem kerja kontrak yang diberlakukan oleh perusahaan saat ini. Selain itu, sejumlah banner bertuliskan kritikan terhadap pemerintahan saat ini.
Diawali massa dari Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI).

Baca juga:  Polisi Bongkar Sindikat Curanmor di Kota Malang, 5 Tersangka Dikeler

Kemudian, aksi solidaritas tersebut diikuti aksi dari kalangan mahasiswa. Satu persatu perwakilan aksi menyampaikan orasinya.

Menurut Sekretaris Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Malang, Ahmad Rizki Mubarok yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu mengatakan, ada sembilan tuntutan yang disuarakannya.

“Kami menolak upah murah dan sistem kerja kontrak serta PHK sepihak. Selain itu, Kami menuntut hak normatif bagi buruh perempuan dan menjamin kebebasan berserikat,” tandasnya, Rabu (1/5).

Baca juga:  May Day, Kapolres Pasuruan Ajak Serikat Buruh Salawatan dan Do'a Bersama

Yang jelas, Rizki menegaskan, bahwa pihaknya menolak pemberangusan serikat. Dan, diminta memberikan jaminan perlindungan hukum kepada aktivis serikat buruh.

“Kami tegas menolak yang kami suarakan,” ujarnya.

Salah satu orator mengatakan kehadiran buruh dan mahasiswa di depan Balai Kota Malang bertepatan dengan Hari Buruh Internasional merupakan wujud kekecewaan kepada negara.

Ia menilai, sistem kerja kontrak saat ini semakin berkembang sebagai bentuk pemerintah kurang peduli terhadap buruh atau pekerja.

“Kehadiran kami bentuk kekecewaan kepada negara, karena banyaknya pelanggaran. Sampai hari ini negara tidak pernah melindungi hak hak buruh. Karena, sistem kontrak semakin berkembang,” jelasnya.

Baca juga:  Wujudkan Kota Malang Tangguh Bencana, Pj Bupati  Gencarkan Sosialisasi dan Edukasi 

Diketahui, aksi massa terdiri dari buruh dan mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Dari massa yang datang diantaranya Aliansi Rakyat Malang Bersatu (ARMB).
Kemudian, dari dari Persatuan Pekerja Korban PHK Freeport Indonesia (P2KFI) dan sejumlah organisasi mahasiswa mengambil tempat di Bundaran Tugu, Kota Malang.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.