KabarBaik.co – Bupati Jombang Warsubi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2025 di Jakarta.
Acara yang mengusung tema ‘Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Akses Keuangan Daerah’ ini dihadiri para kepala daerah dari seluruh Indonesia, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta lembaga jasa keuangan nasional.
Turut mendampingi Bupati Warsubi, sejumlah pejabat Pemkab Jombang seperti Sekda Agus Purnomo, Inspektur Abdul Madjid Nindyagung, dan Kepala BKPSDM Anwar.
Dalam kesempatan itu, Bupati Warsubi menegaskan pentingnya peran TPAKD sebagai forum strategis dalam mempercepat inklusi keuangan, terutama bagi pelaku UMKM, petani, dan nelayan.
“Kehadiran kami dalam Rakornas ini adalah wujud komitmen Pemkab Jombang untuk memastikan setiap warga, khususnya pelaku UMKM dan masyarakat desa, memiliki akses mudah dan terjangkau terhadap layanan keuangan formal,” ujar Warsubi, Sabtu (11/10).
Warsubi juga menyoroti pentingnya literasi keuangan agar masyarakat tak hanya mendapatkan permodalan, tetapi juga mampu mengelola keuangan secara bijak dan terhindar dari jeratan rentenir.
“Peningkatan akses keuangan bukan hanya soal permodalan, tapi juga soal literasi agar masyarakat bisa mengelola keuangan secara bijak, menghindari rentenir, dan menjadikan usaha mereka lebih berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai informasi, TPAKD merupakan wadah koordinasi antara pemerintah daerah, OJK, dan lembaga keuangan dalam memperluas akses keuangan formal secara inklusif.
Beberapa program unggulan TPAKD meliputi. Kredit/pembiayaan melawan rentenir (K/PMR), skema pembiayaan mudah, cepat, dan berbiaya rendah untuk UMKM.
Edukasi dan literasi keuangan, membantu masyarakat memahami cara menabung, berinvestasi, dan membuat keputusan finansial yang tepat.
Pendorong ekonomi lokal, akses permodalan dan edukasi finansial ditargetkan mendorong sektor-sektor mikro seperti pertanian dan kerajinan rakyat.
TPAKD Jombang sendiri telah aktif menjalankan berbagai program inklusi keuangan hingga ke desa-desa dan sektor unggulan lokal.
“Akses keuangan yang luas adalah kunci memperkuat ketahanan ekonomi daerah, yang secara langsung menopang ekonomi nasional,” tutup Bupati Warsubi. (*)