KabarBaik.co – Kodim 0816/Sidoarjo dan Perum Bulog Cabang Sidoarjo memperkuat koordinasi dalam rangka mengoptimalkan penyerapan gabah hasil panen petani. Upaya ini merupakan bagian dari strategi mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus menjaga stabilitas harga beras di tingkat petani. Kolaborasi tersebut dipimpin langsung oleh Bati Teritorial (Batiter) Kodim 0816/Sidoarjo, Pelda Sutrisno.
Kegiatan koordinasi berlangsung di kantor Bulog Cabang Sidoarjo dengan semangat kolaboratif. Sejumlah personel Kodim 0816 dan staf Bulog hadir dalam pertemuan tersebut. Berbagai isu lapangan turut dibahas, mulai dari fluktuasi harga gabah, keterbatasan akses pasar, hingga persoalan tengkulak yang membeli gabah dengan harga di bawah standar.
Pelda Sutrisno menjelaskan bahwa TNI AD melalui pendekatan teritorial turut berperan aktif dalam mengawal program serapan gabah petani. Babinsa yang tersebar di seluruh kecamatan di Sidoarjo menjadi ujung tombak dalam memantau serta mendampingi proses distribusi hasil panen dari petani ke gudang Bulog.
“Kami ingin memastikan bahwa petani tidak dirugikan saat panen. Melalui koordinasi ini, kami memperkuat peran Babinsa di lapangan sebagai pendamping sekaligus penghubung antara petani dan Bulog. Ini bentuk nyata komitmen TNI dalam mendukung kesejahteraan petani dan stabilitas pangan nasional,” ujar Pelda Sutrisno.
Kodim 0816/Sidoarjo menilai bahwa sinergi lintas sektor sangat penting untuk mencegah kebocoran hasil panen dan menjaga nilai jual gabah tetap menguntungkan bagi petani. Dalam pelaksanaannya, Babinsa juga memberikan edukasi kepada petani tentang pentingnya menjual hasil panen ke Bulog demi mendukung cadangan pangan nasional.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Sidoarjo mengapresiasi keterlibatan aktif Kodim 0816 dalam mendukung proses penyerapan gabah. Ia menilai kehadiran TNI sangat membantu mengatasi hambatan distribusi, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
“Kami sangat mengapresiasi peran TNI yang terus aktif turun ke lapangan. Kolaborasi seperti ini penting untuk memastikan tidak ada hasil panen yang tidak terserap, dan harga tetap berada pada posisi yang menguntungkan petani,” jelasnya.
Ke depan, Kodim 0816/Sidoarjo dan Bulog berkomitmen memperkuat koordinasi secara berkala. Keduanya juga berencana mengembangkan model sinergi berbasis wilayah, termasuk pelatihan bagi petani dan Babinsa terkait manajemen pasca-panen dan akses informasi harga secara real-time. (*)