Perkuat Posyandu, Pemkot Batu Manfaatkan Insentif Nasional Rp 5,56 Miliar untuk Tekan Stunting

oleh -91 Dilihat
IMG 20251115 WA0006 1
Wali Kota Batu, Nurochman. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menegaskan komitmennya memperkuat layanan kesehatan masyarakat berbasis desa setelah meraih insentif fiskal nasional Rp 5,56 miliar dari kategori Percepatan Penurunan Stunting 2025. Insentif tersebut sekaligus melengkapi capaian Juara 2 Nasional Posyandu Flamboyan Desa Mojorejo.

Wali Kota Batu, Nurochman, menyampaikan bahwa prestasi tersebut menunjukkan kualitas layanan dasar di tingkat desa sudah bergerak pada arah yang tepat. Menurutnya, keberhasilan ini bukan sekadar penghargaan, tetapi momentum memperkuat fondasi kesehatan masyarakat.

“Posyandu yang sering dianggap fasilitas kecil justru menjadi penyangga terbesar dalam pencegahan stunting. Capaian ini hasil kerja kolaboratif yang dibangun pelan tapi stabil. Fokus kami ke depan bukan hanya mengejar angka, tetapi memastikan Posyandu dan kader di setiap wilayah memiliki kapasitas lebih kuat untuk menjangkau keluarga rentan,” ujar Nurochman, Sabtu (15/11).

Menurut Nurochman, insentif fiskal yang diterima akan dialokasikan untuk memperbesar daya jangkau layanan gizi dan meningkatkan kapasitas kader Posyandu di seluruh wilayah Kota Batu. “Posyandu adalah ujung tombak. Jika para kader kuat, percepatan pencegahan stunting akan lebih cepat terasa,” tegasnya.

Perbaikan bertahap melalui program kesehatan desa disebut mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data per November 2025, angka stunting di Kota Batu turun menjadi 10,39 persen, dari 10,65 persen pada September 2024. Pemkot menilai penurunan stabil ini menjadi indikator intervensi berbasis desa berjalan efektif dan terkonsolidasi.

“Kami membutuhkan gerakan komunitas. Keluarga, kader, dan desa harus bergerak bersama. Di situlah percepatan penurunan stunting akan paling terlihat,” ujar pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut.

Melalui momentum ini, lanjut Nurochman, Pemkot Batu mengarahkan fokus penguatan pencegahan stunting tidak hanya pada layanan kesehatan formal, tetapi juga ke ruang-ruang komunitas, meliputi Posyandu, Kader desa, Kelompok keluarga dan Komunitas lokal. Seluruh strategi dirancang agar edukasi dan pencegahan stunting tidak berhenti di fasilitas kesehatan, tetapi hidup dan berjalan langsung di tingkat rumah tangga. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.