KabarBaik.co – PT Pelindo Sub Regional Jawa terus menunjukkan dedikasinya terhadap inklusi pendidikan melalui program unggulannya bernama Pelita Warna. Inisiatif tersebut menghadirkan sesi pembelajaran bahasa Inggris yang diikuti dengan antusias oleh delapan peserta didik.
Kelas ini dibimbing oleh dua guru pengajar di bawah koordinasi Rutan Kelas IIB Bangil dan PKBM Candradimuka, serta didampingi Yayasan Ekosistem Berdaya Lestari Indonesia. Program Pelita Warna dirancang untuk menyediakan akses pendidikan non-formal bagi masyarakat yang belum menuntaskan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Dengan membuka kelas Kejar Paket A (setara SD), B (setara SMP), dan C (setara SMA), Pelindo berupaya menjangkau kelompok rentan dan mereka yang putus sekolah, dengan harapan mereka dapat meraih peluang baru di dunia kerja dan kehidupan sosial.
Fokus kegiatan hari ini adalah peningkatan kemampuan dasar bahasa Inggris, sebuah bekal penting untuk literasi global dan keterampilan esensial di abad ke-21. Suasana kelas terasa interaktif dan penuh semangat, mencerminkan antusiasme tinggi dari para peserta, yang sebagian besar adalah warga binaan dengan tekad kuat untuk belajar.
“Pendidikan adalah cahaya perubahan, dan Pelita Warna adalah lentera yang kami nyalakan agar tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam gelapnya ketertinggalan,” kata Manajer TJSL Sub Regional Jawa, Sulistianingsih.
Kolaborasi antara Pelindo, Rutan Kelas IIB Bangil, PKBM Candradimuka, dan Yayasan Ekosistem Berdaya Lestari Indonesia, merupakan contoh nyata kemitraan strategis dalam menjawab tantangan pendidikan di tingkat akar rumput.
“Program ini tidak hanya berorientasi pada pencapaian sertifikasi akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai seperti kepercayaan diri, kemandirian, dan kesiapan untuk memasuki dunia kerja,” bebernya.
Melalui sesi pembelajaran hari ini, Pelindo berharap kegiatan ini menjadi tonggak kecil menuju perubahan besar sebuah bukti bahwa sektor industri dan dunia pendidikan dapat bersinergi untuk membangun masyarakat yang lebih berdaya dan berkelanjutan. (*)
