KabarBaik.co – Saat ini Sebagian besar orang dan perusahaan sudah tergantung dengan internet. Penyedia infrastruktur pun berlomba-lomba memperkuat jaringan dan memperluas jangkauan.
Di Jawa Timur, FiberStar memperkuat jaringannya dengan meresmikan kantor cabang barunya. Peresmian ini menjadi bagian dari langkah perusahaan memperluas jangkauan layanan dan memperkuat peran mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Jatim.
Melalui pendekatan open access, FiberStar memungkinkan berbagai operator untuk berbagi jaringan fiber optik yang sama sehingga lebih efisien dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
“Surabaya kami anggap sebagai salah satu simpul penting dalam pengembangan jaringan internet nasional. Kantor baru ini bukan hanya menjadi simbol kehadiran fisik, tetapi juga wujud nyata komitmen kami untuk memperkuat layanan serta mendukung transformasi digital di wilayah Jawa Timur,” ujar FiberStar Commerce and Network Director Marcelus Ardiwinata usai peresmian kantor baru FiberStar di Gayungsari Barat 51 B, Surabaya, Rabu (30/7).
Harapan itu sejalan dengan hasil survei Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2024 yang menunjukkan pengguna internet di Jatim merupakan yang terbanyak kedua di pulau Jawa. Persentase penggunanya mencapai 34,06 juta pengguna.
Sementara itu, Branch Manager FiberStar Surabaya Ariful Ahyar Sudarsono mengatakan saat ini sebagian besar anggota APJII merupakan pelanggan FiberStar dengan ratusan site.
“Site nya di 400-500 site, pelanggan 150 an, total dari 200 anggota APJII,” kata Ariful.
Ariful juga mengatakan FiberStar juga menargetkan penyediaan Homepass dengan semakin luasnya jaringan. Tahun ini target homepass sebanyak 490.420.
“Pelanggan kita juga menyediakan homepass, tahun ini targetnya 490.420 homepass yang akan kita sebar di Jatim. kita lagi semangat-semangat nya mengejar itu,” lanjut Ariful.
Ariful percaya target itu akan tercapai karena FiberStar telah teruji dan memiliki keunggulan sendiri dibanding competitor.
“kita punya jaringan backbone sendiri, kita bisa manage sendiri. Misal kalo ada eskalasi yang berhubungan dengan jaringan, kita lebih sigap lebih cepat karena jaringan kita sendiri. Dari Jakarta sudah terback up bukan hanya lewat darat tapi juga laut, ada tengah dan juga selatan,” tandas Ariful. (*)