KabarBaik.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember mengambil langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha yang terus meningkat.
Kali ini, satu kereta bagasi secara resmi ditambahkan pada rangkaian Kereta Api (KA) Pandalungan dengan relasi Stasiun Jember menuju Gambir, Jakarta, dan sebaliknya.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyatakan bahwa penambahan ini adalah respons langsung terhadap lonjakan permintaan layanan pengiriman barang yang signifikan melalui moda transportasi kereta api.
“Ini bukan sekadar penambahan gerbong, melainkan jawaban kami atas kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha yang semakin besar terhadap layanan angkutan barang KAI. Kami melihat ada denyut ekonomi yang kuat di wilayah Tapal Kuda, dan kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan itu,” ujar Cahyo Widiantoro, Sabtu (11/10).
Cahyo memaparkan, sepanjang periode Januari hingga September 2025, realisasi angkutan barang di Daop 9 Jember telah mencapai 26.466 ton.
“Angka ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 8.990 ton, atau dengan kata lain, ketercapaiannya meroket hingga 208 persen,” katanya.
Dengan penambahan ini, stamformasi (SF) atau susunan rangkaian KA Pandalungan yang sebelumnya terdiri dari 8 kereta Eksekutif, 1 kereta Priority, 1 kereta Makan, dan 1 kereta Pembangkit, kini menjadi lebih lengkap:
Cahyo menambahkan, hadirnya kereta bagasi di KA Pandalungan kini memberikan alternatif baru yang melengkapi layanan yang sudah ada sebelumnya pada KA Blambangan (relasi Ketapang – Pasar Senen PP).
“Kini, masyarakat dan pelaku usaha dari Jember maupun Banyuwangi yang ingin mengirimkan barang ke Jakarta memiliki dua pilihan utama. Ini berarti fleksibilitas yang lebih tinggi, tarif yang bersaing, waktu tempuh yang lebih cepat dan andal, serta jangkauan yang semakin luas,” jelasnya.
Lebih dari sekadar keuntungan komersial, penambahan fasilitas angkutan barang ini sejalan dengan komitmen KAI dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan (sustainable transportation). Kereta api, sebagai moda transportasi massal, terbukti memiliki emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan moda transportasi darat lainnya.
“Setiap paket atau barang yang berpindah dari truk ke kereta api adalah kontribusi nyata untuk mengurangi jejak karbon. Ini adalah langkah kecil kami untuk mendukung program pemerintah dalam menekan emisi gas rumah kaca, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Cahyo.
KAI Daop 9 Jember juga secara proaktif membuka pintu kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha logistik, sektor industri, hingga pemerintah daerah, untuk bersama-sama memperkuat jaringan distribusi berbasis kereta api. (*)