KabarBaik.co – Pasangan cabup-cawabup Bojonegoro Setyo Wahyono-Nurul Azizah menyiapkan program khusus dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober. Yakni program Kartu Santri yang bertujuan untuk permudah para santri dalam mengurus beasiswa dan pengembangan diri.
M. Faisal, salah seorang ustad di Bojonegoro mengatakan, posisi sosial para santri saat ini sudah sangat bagus dan diakui kontribusinya di tengah masyarakat. Kondisi berbeda jika dibanding sepuluh tahun lalu. Menurutnya, jika sepuluh tahun lalu masih dipandang sebelah mata, maka saat ini posisi para santri sudah cukup terpandang secara sosial.
“Saat ini banyak yang bangga atas pendidikan pesantren. Artinya, jumlah lulusan pesantren di Bojonegoro juga lebih banyak,” kata Faisal, Sabtu (19/10). Namun, lanjut dia, banyaknya jumlah lulusan pesantren juga akan menjadi masalah jika pemerintah tidak memberi ruang kemudahan layanan bagi mereka.
Faisal ingin ada layanan kemudahan untuk pengembangan pendidikan para santri. Baik berupa beasiswa atau bantuan lainnya.
Sementara itu, politisi PKB Bojonegoro, Abdulloh Umar mengatakan, para santri adalah aset bangsa. Karena alasan itulah pemerintah memperingati Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober. ”Karena itu, pasangan cabup dan cawabup Setyo Wahono-Nurul Azizah sudah menyiapkan program terkait pelayanan santri,” tegas Umar.
Menurut Umar, paslon yang familiar dengan istilah WaNur itu sudah menyiapkan program khusus Bernama Kartu Santri. Kartu sakti ini merupakan pelayanan bagi para santri karena di dalamnya terdapat berbagai layanan untuk para santri. ”Adanya Kartu Santri ini membuat para santri Bojonegoro bakal mendapat layanan bantuan beasiswa dan pengembangan kemampuan,” papar Umar.
Setyo Wahono dalam visi-misi dan programnya memang memberi perhatian pada kebutuhan para santri. Mantan ketua Ansor Bojonegoro itu mengatakan, jumlah santri dan pondok pesantren di Bojonegoro sangat banyak. Karena itu harus ada kemudahan layanan bagi para santri. “Kartu Santri ini untuk mengurus beasiswa dan pengembangan diri,” tegas Wahono. (*)