Persembahan Muhammadiyah, Seniman Lukis Indonesia Unjuk Karya Seni di Srengenge Art Space

oleh -165 Dilihat
oleh
Pameran seni di Srengenge Art Space di gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu, Minggu (21/7). (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Srengenge Art Space dipadati ratusan penikmat seni di gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu, Minggu (21/7). Kegiatan untuk para seniman dan budayawan seluruh Indonesia itu merupakan persembahan Muhammadiyah yang berlangsung pada 19-21 Juli 2024.

Kurator istana dan IKN, Mike Susanto, serta pelukis top Jumaldi Alfi hadir untuk menyemarakkan acara tersebut. Sedangkan, pameran seni ini merupakan bagian dari Kemah Kreativitas Nasional yang diselenggarakan Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiyah.

Baca juga:  25 Seniman Gresik Diganjar Penghargaan Gubernur Jatim

”Menyandingkan dua nama ini, yakni Mas Mike dan Mas Jumaldi, dalam satu event merupakan peristiwa yang sangat langka. Bukan hanya di kalangan Muhammadiyah, tapi juga di kalangan seniman se-Indonesia,” kata Wakil Ketua LSB PP Muhammadiyah, Kusen, Minggu (21/7).

Kusen mengungkapkan rasa syukur PP Muhammadiyah melalui Lembaga Seni Bidaya yang berhasil mewujudkan acara pameran bertajuk ’Pameran Tarian Langit’ tersebut. “Lukisan-lukisan dari pelukis nasional, regional, maupun lokal. Salah satu nama yang menarik adalah Cak Badri yang seringkali melukis tokoh-tokoh Nahdatul Ulama,” tutur Kusen.

Baca juga:  Rawan Pohon Tumbang saat Cuaca Ekstrem, Ini Imbauan BPBD Kota Batu untuk Warga

Padahal, lanjut Kusen, Cak Badri merupakan orang Muhammadiyah. ”Nilai karyanya juga tinggi mencapai ratusan juta,” ungkapnya. Terkait nama Tarian Langit sebagai nama pameran, Kusen menjelaskan bahwa saat ini masih banyak orang yang materialisme dan lupa pada spritual.

Pria yang akrab disapa Kyai Cepu itu menyatakan, pameran tersebut ingin menunjukan dan mengajak para seniman untuk melukis dengan asyik dan secara bersamaan mengingat Tuhan. Keasyikan-keasyikan itu digambarkan dengan tarian dan langit menjadi diksi pengikat agar seniman juga tidak melepaskan diri dari ketuhanan.

Baca juga:  Kolaborasi di HUT TNI dan Hari Jadi Kota Batu, Pusdikarhanud Pamerkan Alutsista di Festival Tabebuya

”Ini yang membedakan pameran ini dengan pameran lain. Pameran lain mungkin masih pada taraf ’tarian dunia’, tapi pameran kami sudah membahas dan memikirkan tentang ’tarian langit’. Pameran ini juga menjadi bentuk spiritualitas Muhammadiyah yang tertuang dalam berbagai seni yang ada,” tandas Kyai Cepu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.