KabarBaik.co – Semifinal Super League Bupati 2025 yang mempertemukan Gempol FC dengan Nguling FC dihentikan di menit akhir dengan skor 3-3 di Stadion R. Sudarsono Pogar Bangil, Jumat (26/9). Penyebabnya karena terjadi kericuhan antar pemain dari kedua kesebelasana.
Sejak menit awal pertandingan kedua tim saling jual beli serangan. Bahkan kedua tim sama-sama berhasil menyarangkan satu gol ke gawang lawan. Hingga pluit babak pertama dibunyikan skor 1-1 untuk Gempol FC dan Nguling FC.
Memasuki babak kedua, Nguling FC berhasil unggul cepat melalui serangan balik. Namun, keunggulan tersebut tidak berselang lama karena gol balasan Gempol FC tercipta yang membuat papan skor berubaha menjadi 2-2.
Setelah itu, gol bunuh diri pemain Gempol FC membuat unggul Nguling FC 3-2, sebelumnya akhirnya dibalas yang membuat skor kembali berubah menjadi 3-3.
Sayangnya di menit krusial permainan menjurus kasar hingga kartu merah dikeluarkan wasit dari sakunya. Hal tersebut malah memicu kericuhan antar kedua tim karena menganggap kepemimpinan wasit berat sebelah.
Ratusan suporter yang kecewa kepemimpinan wasit Haldi asal Malang memutuskan turun ke lapangan dan merusak papan sponsor. Namun, berkat ketegasan pemain dan official Nguling FC, kericuhan dapat direda.
Pengawas pertandingan, Sofyan mengungkapkan, pertandingan hari ini tidak bisa dilanjutkan karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan panitia penyelenggara. “Untuk sore hari ini tidak bisa dilanjutkan dan tidak ada pemenang, menunggu hasil rapat panitia,” kata Sofyan.
Kekecewaan dirasakan jendral lapangan tengah Nguling FC, Ali Mashuri. Dia meminta agar permainan dilanjutkan melalui adu penalti agar tim pemenang bisa diketahui hari ini. “Wasitnya tahu sendiri saat memimpin. Tapi masih ada waktu ya, kita harusnya adu penalti untuk memastikan siapa yang maju ke final,” tegas Ali. (*)