Petaka Karnaval Kemerdekaan, Perempuan di Jetis Mojokerto Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

oleh -3757 Dilihat
add89b48 7aae 4070 86bb e856f24c9fee
Suasana karnaval kemerdekaan di Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Satu orang peserta pawai dikabarkan meninggal dunia sesaat setelah mengikuti karnaval di Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto dalam rangka peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Minggu (1/9).

Korban perempuan itu diketahui bernama Desi Dwi Ernanda, 28 tahun warga Dusun Ketapang, Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Ia diduga meregang nyawa karena kondisi tubuhnya kurang fit dan kelelahan saat mengikuti karnaval HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan desa.

Informasi yang dihimpun, berawal pada Minggu pagi korban ikut menjadi peserta dalam kegiatan karnaval kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Desa Mojolebak.

Pascaikut kegiatan karnaval tersebut, korban dijemput suaminya dengan mengendarai sepeda motor. Namun, tak jauh dari lokasi karnaval Desa Mojolebak, korban tiba-tiba merasa pusing dan meminta suaminya menepikan motornya.

Ketika turun dari motor, tubuh Desi langsung terkapar tak sadarkan diri. Warga sekitar yang melihat kejadian itu, langsung menolong korban dan membawanya ke Puskesmas.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan perawatan medis, pihak Puskesmas langsung merujuk korban untuk segera dibawa ke RS Citra Medika Sidoarjo saat itu juga.

Sayangnya saat perjalanan menuju rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB. Korban dimakamkan di pemakanan umum warga setempat sekitar pukul 15.30 WIB.

Menurut salah satu warga Dwi, kegiatan karnaval ini diikuti warga yang terdiri dari 27 RT se-Desa Mojolebak. Menurutnya, untuk berhias diakui mulai dari sebelum subuh karena karnaval dilakukan mulai pagi.

“Sebelum subuh sudah bersiap untuk dirias, bisa jadi kelelahan,” katanya.

Kepala Desa Mojolebak, Ach. Rianto membenarkan atas kejadian yang menimpa salah satu warga desanya tersebut.

“Korban setelah mengikuti karnaval, dari pengakuan pihak keluarga, korban memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes. Korban sebelum ikut karnaval diperingatkan oleh salah satu RT untuk tidak ikut kegiatan karena terlihat sakit, namun korban tetap memaksa ikut,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Alief W
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.