Petambak Nila Naik Kelas Berkat Teknologi dan Manajemen Pengetahuan

oleh -365 Dilihat
IMG 20250717 WA0024
Telkom University melaksanakan program pengabdian masyarakat yang menyasar petambak lokal

KabarBaik.co – Upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya ikan nila mendapat angin segar lewat kolaborasi akademik dan masyarakat. Mahasiswa dan dosen dari Telkom University melaksanakan program pengabdian masyarakat yang menyasar petambak lokal melalui penerapan teknologi filtrasi air dan pendekatan manajemen pengetahuan (knowledge management).

Program yang berlangsung sejak Februari hingga Juni 2025 ini diinisiasi oleh tim lintas disiplin dari Program Studi Digital Bisnis dan Teknik Komputer. Kegiatan ini menyasar berbagai persoalan klasik yang dihadapi para petambak, mulai dari rendahnya kualitas air, tingginya tingkat kematian ikan, pencatatan teknis yang minim, hingga kurangnya regenerasi petambak muda.

“Tujuan utama kami adalah menciptakan ekosistem budidaya yang lebih terukur dan berkelanjutan. Teknologi sederhana dan pencatatan pengetahuan kami dorong agar praktik budidaya tidak semata bergantung pada intuisi, tetapi juga pada data yang terdokumentasi,” ujar Sekar Widyasari Putri, ketua pelaksana program, Kamis (17/7).

Dalam praktiknya, tim mengenalkan penggunaan logbook harian, membangun kolam terpal dengan sistem filtrasi air, menggunakan aerator, serta memasang sensor pemantau pH, suhu, dan salinitas. Komunitas petambak juga dibentuk melalui grup WhatsApp agar para petambak dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan secara rutin.

Tujuh anggota tim pengabdian, terdiri dari dosen dan mahasiswa, terlibat langsung dalam perencanaan hingga implementasi teknologi di lapangan. Mahasiswa bertanggung jawab merancang dan memasang sistem filtrasi serta sensor kualitas air, sementara dosen memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada para petambak.

“Ini pengalaman luar biasa. Kami tidak hanya menguji pengetahuan di lapangan, tapi juga belajar memahami kebutuhan riil masyarakat,” ujar Rifaldo, mahasiswa Teknik Komputer yang ikut serta dalam program.

Program ini menjangkau delapan petambak, mulai dari pemula hingga yang telah berpengalaman puluhan tahun. Mereka mengikuti pelatihan, menerima logbook, dan mulai menerapkan pencatatan kondisi kolam secara berkala.

Hasilnya mulai terlihat. Kualitas air lebih terkontrol, risiko kematian ikan menurun, dan hasil panen menunjukkan peningkatan. “Dulu saya cuma kira-kira kapan harus ganti air. Sekarang ada alatnya, dan hasil panen lebih bagus,” ungkap Pak Suyono, salah satu petambak senior.

Tak hanya berdampak pada produktivitas, dokumentasi melalui logbook dan modul budidaya juga menjadi sarana alih pengetahuan bagi generasi muda desa. Budaya berbagi informasi yang sebelumnya belum terbangun, kini tumbuh melalui forum komunitas yang aktif berdiskusi.

Program ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), serta SDG 14 (Ekosistem Perairan).

“Ini baru langkah awal. Ke depan, kami ingin mengembangkan sistem pencatatan digital dan memperluas jangkauan ke desa-desa lain. Teknologi harus menjadi alat pemberdayaan, bukan sekadar inovasi,” tegas Ekasari Oktarina, dosen dari Program Studi Teknik Komputer.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Telkom University menunjukkan bagaimana sinergi antara akademisi dan masyarakat bisa menjadi solusi nyata bagi tantangan lokal. Program ini menjadi cermin bagaimana teknologi dan pengetahuan dapat membangkitkan kembali sektor perikanan rakyat secara inklusif dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.