Petani di Bojonegoro Meninggal Dunia Tertimpa Sabitnya Sendiri

oleh -1430 Dilihat
13aaf434 7054 44cc 9fdd cd78c042c069
Petugas inafis dari Polres Bojonegoro saat melakukan olah TKP. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Seorang petani di Kabupaten Bojonegoro meninggal dunia akibat tertimpa sabitnya sendiri usai terjatuh dari pematang sawah. Petani berinisial SND, 50, warga Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari ini tertimpa sabitnya yang dipegang saat hendak pulang dari sawahnya.

Kapolsek Purwosari Iptu Subeki mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, peristiwa bermula saat korban hendak pulang dari sawahnya. Korban mengendarai motor dan membawa sabitnya di tangan kiri.

“Saat itu korban melewati jalan sawah atau jalan usaha tani (JUT) yang terbuat dari beton cor,” ungkap Iptu Subeki. Selasa (22/10).

Namun, saat melintasi jalan tersebut, ban motor korban terjepit di sela-sela beton, sehingga membuatnya tak terkendali dan jatuh ke persawahan. Saat jatuh, sabit yang dibawa tersebut menancap di paha sebelah kirinya.

“Tangan kiri korban memegangi sabit (kebiasaan korban) dan saat jatuh sabit tersebut mengenai paha kiri bagian dalam hingga luka robek kurang lebih sepanjang 17 sentimeter,” jelasnya.

Polisi berpangkat balok emas dua di pundaknya ini melanjutkan, sebelum meninggal korban sempat berteriak minta tolong. Salah satu warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang mendengar teriakan korban segera menghampirinya.

Saat itu, lanjut Iptu Subeki, salah satu saksi melihat kondisi korban tergeletak dan kakinya berlumuran darah, namun tidak lama kemudian korban lemas hingga akhirnya meninggal dunia, lantaran diduga urat nadi besar korban terputus akibat tertimpa sabit tersebut.

“Jadi korban jatuh karena ban sepeda motornya ngerel atau terjepit sambungan tengah jalan cor,” bebernya.

Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke pihaknkepolisian. Setelah menerima laporan, petugas dari Polsek Purwosari bersama Tim Inafis Polres Bojonegoro dan tim dokter dari Puskesmas Purwosari datang ke TKP untuk memeriksa korban.

“Namun, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan autopsi. Selanjutnya jenazah korban kami serahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan,” pungkasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam


No More Posts Available.

No more pages to load.