KabarBaik.co – Informasi Inseminasi Buatan (IB) yang selama ini digratiskan bagi peternak rumahan dalam mengembangkan bibit sapi unggulan ternyata hanyalah isapan jempol belaka.
Kenyataan di lapangan, para peternak yang ingin mengawinkan sapi betinanya dengan sistem suntik, harus berbayar ratusan ribu kepada petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan.
Keresahan di masyarakat sempat memcuat seperti yang diungkapkan salah satu peternak MU, asal Kecamatan Wonorejo. Ia mengaku harus merogo kocek lebih untuk bibit dan ongkos petugas.
“Saya harus bayar lebih setiap suntik sapi saya biar bunting, sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu,” ucap MU saat ditemui di kandang sapinya.
Menanggapi isu tidak sedap di masyarakat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan akhirnya buka suara.
Kepala Bidang Perbibitan Pakan dan Produksi Ternak Ana Ismawati mengatakan, program IB di Kabupaten Pasuruan sudah lama dihentikan dan saat ini peternak yang ingin kawinkan sapinya memang harus bayar.
“IB di Kabupaten Pasuruan sudah lama dihentikan memang dulu ada untuk mengembangkan peternakan, saat ini harus bayar soalnya bibit kita beli dari Litbang,” kata Ana, Selasa (20/5).
Ana melanjutkan bawah bibit-bibit sapi unggulan yang dibawa petugas ini, bervariasi harganya dilihat dari bibit sapi apa nantinya yang akan disuntikan.
“Untuk harga bibit bervariasi mulai Rp 70 ribu hingga ratusan ribu sesuai dengan kualitas nantinya, mulai dari bibit simental, limosin, braman hingga PO,” ucapnya.
Ana menambahkan untuk biaya tambahan bagi petugas yang merupakan swadaya yang sudah terlatih dari Dinas Peternakan, sudah disepakati bersama oleh paguyuban jauh dekatnya untuk pengganti upah.
“Untuk uang tambahan di luar bibit sudah ada kesepakatan bersama oleh paguyuban, jadi ada informasi yang miring itu tidak benar,” tutupnya. (*)