Petik Laut, Tradisi Nelayan Campurejo Gresik Meriahkan Kemerdekaan

oleh -368 Dilihat
25037872 057e 4c1d b775 2b30f74263b3
Tradisi Petik Laut nelayan Campurrejo, Gresik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Laut pesisir utara Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik pagi itu tidak hanya menjadi hamparan biru yang biasa. Ia berubah menjadi panggung raksasa, tempat ratusan perahu nelayan berlayar dalam harmoni warna.

Sebanyak 230 perahu nelayan tumpah ruah mengikuti tradisi Petik Laut, Sabtu (23/8). Sebuah ritual tahunan yang menyatukan doa, syukur, dan semarak kemerdekaan RI.

Sejak matahari muncul dari ufuk timur, nelayan sudah bersiap. Perahu dihias seindah mungkin, bendera merah putih berkibar gagah di haluan, sementara kain-kain warna-warni berkelindan tertiup angin laut.

Suasana itu bukan hanya perayaan, melainkan sebuah ingatan kolektif. Kemerdekaan bangsa dan rezeki dari laut sama-sama layak disyukuri.

“Petik Laut ini bukan sekadar memperingati Hari Kemerdekaan saja. Tetapi juga ajang untuk mengenalkan tradisi turun-temurun di Desa Campurejo ini kepada anak muda agar bisa dilestarikan terus menerus,” ujar Muhammad Nasiron, Ketua Rukun Nelayan Desa Campurejo.

Bagi nelayan, laut bukan sekadar bentangan air asin, tetapi halaman rumah yang memberi makan, tempat doa-doa disematkan, sekaligus ruang budaya tempat identitas mereka bertumbuh. Tradisi Petik Laut menjadi cara menjaga hubungan itu tetap hangat.

Petik Laut tak hanya ritual syukur, tetapi juga pesta kreativitas. Nelayan diajak untuk menghias perahu mereka seindah mungkin. Dari jauh, laut Campurejo tampak bagai kanvas raksasa yang dipenuhi goresan warna dan simbol kebersamaan.

“Petik Laut ini juga merupakan ajang lomba menghias perahu. Tiga perahu terbaik akan diberi hadiah. Keseluruhan nelayan di sini begitu antusias mengikuti,” jelas Abdul Latief, Ketua Panitia Petik Laut.

Hadiah yang disiapkan pun cukup menggiurkan, juara pertama meraih Rp 3 juta dan seekor kambing, juara kedua Rp 2 juta, dan juara ketiga Rp 1,5 juta. Namun, lebih dari hadiah, sorak sorai warga dan semangat kebersamaan menjadi nilai yang tak ternilai.

Di tengah gempuran modernisasi, tradisi semacam ini kerap terancam hilang. Karena itu, para tetua nelayan berharap Petik Laut terus dijaga, agar anak-anak muda tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri.

“Semoga dengan adanya Petik Laut, generasi muda bisa mengenal dan terus melestarikan tradisi tahunan Desa Campurejo yang sudah turun-temurun ini,” pungkas Latief.

Dan benar, di balik riuh musik, aroma laut, dan bendera-bendera yang berkibar, ada pesan yang lebih dalam. Bahwa kemerdekaan tak hanya dirayakan di daratan, tetapi juga dijaga di atas ombak, di antara perahu-perahu yang setia pada tradisinya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.