KabarBaik.co – Petugas pengolahan sampah di TPA Tlekung, Kota Batu, mulai khawatir menjelang datangnya musim hujan. Sebab, ada permasalahan tersendiri di tempat pembuangan sampah setiap kali memasuki musim hujan. Ditambah kekurangan sumber daya manusia (SDM) sebagai petugas pengolahan sampah.
Dari pantauan di lokasi, volume dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung sepertinya tak berkurang. Gundukan sampah yang sudah lama belum bisa tertangani maksimal lantaran alat pembakaran hanya menangani sampah yang diangkut dari kawasan perkotaan sejak beberapa waktu terakhir.
Sedangkan, gundukan sampah bagian belakang area pemrosesan incinerator atau pembakaran tak dilakukan pengolahan. Beberapa sisi tampak gundukan sampah juga bercampur dengan material tanah.
Didik, salah satu petugas di TPA Tlekung menyebutkan kekhawatiran terbesar dalam pengolahan sampah ketika saat musim hujan tiba. “Ini karena mesin incenerator atau mesin pembakaran sampah bekerja lebih berat saat mengolah sampah basah yang memperlambat proses pembakaran,” kata Didik, Jumat (13/9).
Menurut Didik, saat ini mulai banyak sampah basah meski belum memasuki musim hujan. Sampah basah tersebut biasanya berasal dari pasar yang kerap kali ditolak di TPA Tlekung. “Sampah dari pasar cenderung lebih banyak berupa sampah basah yang sulit diolah dengan cepat. Ini juga yang dikhawatirkan saat datangnya musim hujan,” ujarnya.
Disinggung soal mesin incenerator yang ada, Didik menjelaskan bahwa dari tiga unit yang tersedia, hanya dua yang beroperasi. Satu unit incenerator sedang dalam proses pembersihan dan perawatan secara berkala untuk memastikan mesin dapat beroperasi lebih lama.
”Sebenarnya penggunaan teknologi incenerator sebagai langkah yang efektif dalam mengurangi volume sampah. Tetapi keterbatasan dalam hal SDM dan kapasitas mesin masih menjadi tantangan besar,” ungkap Didik. Apalagi, gunungan sampah lama yang belum bisa diatasi saat ini sudah tercampur dengan tanah.
Didik menyebut, saat ini terdapat 21 pekerja yang bertugas di TPA Tlekung dengan dukungan 7 armada pengangkut sampah. Mereka bekerja setiap hari untuk mengambil sampah dari berbagai wilayah perkotaan yang ada di Kota Batu. ”Termasuk sampah dari Pasar Laron dan sampah yang dibuang sembarangan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” tandasnya. (*)






