KabarBaik.co – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina bergerak cepat memastikan pemanfaatan jaringan gas bumi (Jargas) rumah tangga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berjalan optimal. Langkah ini diwujudkan melalui intensifikasi sosialisasi untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat tentang manfaat, tata cara penggunaan, hingga aspek krusial yaitu keamanan.
Program Jargas di Lumajang bukan sekadar proyek biasa. Dengan 2.945 Sambungan Rumah (SR) yang telah dikelola, proyek ini merupakan bagian integral dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan atas penugasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sosialisasi menjadi sangat krusial mengingat layanan ini menjangkau sejumlah desa dan kelurahan yang dilalui jalur pipa Jargas.
Komitmen Pemerintah Daerah sangat menentukan keberhasilan program energi bersih ini. Bupati Lumajang telah berulang kali menyampaikan dukungan penuhnya. Ia melihat kehadiran Jargas di wilayahnya sebagai alternatif energi yang lebih aman, bersih, dan ekonomis bagi rumah tangga.
“Kami menyambut baik program ini. Dengan Jargas, kebutuhan bahan bakar rumah tangga akan terpenuhi dengan distribusi yang jauh lebih mudah,” ujarnya, Senin (27/10).
Ia menambahkan, pasokan gas bumi yang hadir 24 jam non-stop melalui pipa akan menghilangkan kekhawatiran masyarakat kehabisan atau kesulitan mencari stok gas, sebuah kepraktisan yang ditunggu-tunggu.
Keunggulan utama Jargas terletak pada kepraktisannya. Masyarakat tidak perlu lagi direpotkan dengan aktivitas membeli atau mengganti tabung, sebab pasokan gas mengalir terus-menerus 24/7.
Dari sisi keamanan, Jargas menawarkan jaminan yang lebih baik. Gas bumi yang didistribusikan (Metana) bersifat lebih ringan dari udara. Artinya, jika terjadi kebocoran, gas akan segera terurai ke atas, secara signifikan meminimalkan risiko ledakan. Selain itu, proses pembakaran gas bumi yang lebih sempurna juga menjadikannya lebih ramah lingkungan.
Mochammad Arif, Area Head Pasuruan, menegaskan bahwa edukasi keamanan adalah bagian tak terpisahkan dari layanan PGN. “Sosialisasi tentang keamanan dalam pemanfaatan gas adalah kegiatan rutin di setiap wilayah Jargas,” kata Arif.
Tujuannya ganda: memberikan pemahaman mendalam tentang karakter gas bumi, sekaligus mengajak warga untuk berperan aktif menjaga aset dan fasilitas jaringan gas milik pemerintah.
Secara lebih rinci, Arif menjelaskan bahwa sosialisasi juga mencakup edukasi cara mendeteksi kebocoran gas, langkah tanggap darurat yang harus dilakukan, hingga penyampaian nomor layanan pengaduan PGN yang siaga 24 jam.
Tak hanya berfokus pada sisi keamanan, PGN turut mempermudah pelanggan melalui inovasi digital. Pelanggan kini dapat melakukan catat meter mandiri (self-meter reading) melalui aplikasi PGN Mobile yang tersedia di Playstore maupun Appstore. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan memantau pemakaian gas secara akurat dan real-time.
Meskipun layanan digital tersedia, pencatatan meter oleh petugas tetap dijalankan melalui kunjungan rutin setiap tiga bulan sekali untuk memastikan validitas dan akurasi data. Opsi lain, pelanggan juga dapat melakukan catat meter mandiri melalui WhatsApp resmi PGN.
PGN berkomitmen penuh untuk melaksanakan sosialisasi ini secara intensif. Hal ini dilakukan demi menjamin seluruh masyarakat Lumajang dapat memanfaatkan energi gas bumi secara maksimal dan aman, sebagai wujud dukungan PGN terhadap upaya pemerintah mengoptimalkan sumber daya gas nasional untuk kesejahteraan rakyat.






