KabarBaik.co – PT PLN (Persero) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional dengan terlibat aktif pada proyek strategis Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).
Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah pemindahan konduktor pada SUTT 150kV Paiton-Kraksaan dan SUTT 150kV Paiton-Situbondo, yang menjadi penghalang kelanjutan konstruksi tol, khususnya pada paket 3 (STA20+200 – STA 45+800).
Proyek ini merupakan bagian dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diprioritaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025. PLN UIT JBM menjadikan proyek ini sebagai fokus utama untuk memastikan keberlanjutannya.
Melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Probolinggo, PLN telah aktif berkoordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan KSO BUMN Konstruksi (PP-Waskita-Wika), Rabu (28/5).
Kolaborasi ini meliputi perencanaan, konsultasi, desain, hingga monitoring pekerjaan di lapangan. Prioritas pekerjaan mencakup Pembangunan Dua Tower Baru di SUTT 150kV Paiton-Kraksaan: Disertai pemindahan konduktor yang menjadi penghalang konstruksi tol, Pembangunan Satu Tower Baru di SUTT 150kV Paiton-Situbondo: Termasuk pemindahan konduktor di lokasi serupa.
Pekerjaan ini menghadapi tantangan besar, termasuk risiko keterlambatan proyek tol dan potensi gangguan pada sistem kelistrikan wilayah Jawa Timur dan Bali. Untuk mengurangi risiko tersebut, PLN dan BUJT telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada 17 Maret 2025.
Hingga Mei 2025, tiga tower telah selesai didirikan. Proses pemindahan konduktor masih berlangsung, dengan kendala utama adalah kebutuhan perizinan sistem yang terbatas waktu untuk menjaga keandalan listrik. Pelaksanaan lanjutan direncanakan berlangsung pada 24-25 Mei 2025, dengan estimasi membutuhkan sembilan hari padam peralatan secara bertahap.
PLN UIT JBM memastikan pekerjaan ini tidak menyebabkan pemadaman pelanggan karena adanya sistem cadangan yang memadai. Perencanaan dan metode kerja dirancang bersama BUJT dan KSO BUMN untuk menjamin kelancaran pelaksanaan.
General Manager PLN UIT JBM, Handy, menjelaskan bahwa tim khusus disiagakan untuk mengantisipasi gangguan eksternal dan memantau kondisi peralatan di penghantar serta gardu induk terkait.
Koordinasi intensif dilakukan dengan Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur-Bali untuk menjaga stabilitas pasokan listrik selama pekerjaan berlangsung.
“Berbagai upaya yang kami lakukan ini menunjukkan komitmen besar PLN dalam mendukung PSN Tol Probowangi, yang diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia,” ungkap Handy.(*)