KabarBaik co – Sebanyak 756 ekor sapi di Kabupaten Bojonegoro terjangkit PMK pada awal Februari ini. Meski hingga kini 7.005 dosis vaksin PMK sudah selesai disuntikan, namun penyebaran PMK di Bojonegoro masih tinggi sehingga membuat Pemkab Bojonegoro memperpanjang penutupan sejumlah pasar hewan.
Lutfi Nurrohman, kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakan Kabupaten Bojonegoro mengatakan, dari hasil pendataan di sejumlah wilayah per 4 Februari lalu, sebanyak 756 ekor sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Beberapa kecamatan masih banyak ditemuan kasus PMK yang masih tinggi karena masih adanya transaksi, terutama di wilayah perbatasan.
“Di Kecamatan Sekar sampai 4 Februari terdapat 225 ekor hewan terpapar PMK, karena daerah perbatasan dengan Ngawi dan Madiun,” ujar Lutfi, Kamis (6/2). Untuk mencegah penyebaran PMK meluas di Kabupaten Bojonegoro, selain memberikan penyuluhan pencegahan ke sejumlah peternak sapi, pihaknya juga telah memberikan vaksin sebanyak 7.005 dosis ke para peternak.
“Sebanyak 7.005 dosis vaksin PMK sudah selesai disuntikkan dan menunggu vaksin berikutnya datang yang dijadwalkan 17 Februari,” jelas Lutfi. Selain itu, pihaknya juga kembali memperpanjang penutupan sejumlah pasar hewan di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dilakukan mengingat penyebaran PMK di Bojonegoro kian hari kian meningkat.
Menurut Lutfi, penutupan pasar hewan di Bojonegoro di antaranya Pasar Hewan Baureno, Sumberrejo, Balen dan Padangan, yang sudah dilakukan pada 22 Januari hingga 4 Februari lalu. “Penutupan pasar hewan di Bojonegoro kembali diperpanjang selama dua minggu kedepan, karna adanya kasus PMK yang masih tinggi,” pungkas Lutfi. (*)
