KabarBaik.co – Polres Bojonegoro menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang menggemparkan warga di Musola Al-Manar, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (3/7). Rekonstruksi dilakukan untuk mengungkap secara rinci kronologi peristiwa pembacokan yang menewaskan dua jemaah saat salat Subuh berjamaah.
Rekonstruksi yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono. Tersangka berinisial S (67) memeragakan sebanyak 25 adegan, yang terdiri dari 10 adegan persiapan dan 15 adegan saat kejadian berlangsung.
“Dalam reka ulang ini, tersangka memperlihatkan tindakan yang menunjukkan adanya waktu untuk berpikir dan merencanakan aksi. Ini memperkuat sangkaan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” ujar Bayu.
Sebanyak 108 personel Polres Bojonegoro dikerahkan untuk mengamankan jalannya rekonstruksi. Selain itu, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro juga hadir untuk mendalami unsur-unsur pidana dalam kasus tersebut.
“Rekonstruksi ini merupakan bagian dari pelengkapan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan untuk masuk tahap P21 atau dinyatakan lengkap,” jelas Bayu.
Sebelumnya, insiden subuh berdarah terjadi pada Selasa (29/4) lalu, saat sejumlah warga tengah melaksanakan salat Subuh di Musola Al-Manar. Dua korban meninggal dunia dalam peristiwa ini, yakni AA, mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Kedungadem, serta CR, yang diketahui masih bertetangga dengan pelaku.
Selain dua korban tewas, satu korban lain berinisial AW merupakan istri dari AA yang mengalami luka berat di bagian kepala akibat sabetan senjata tajam jenis parang yang digunakan pelaku.
Peristiwa yang terjadi di tempat ibadah ini sempat menggegerkan warga setempat. Dari hasil pemeriksaan, pelaku tega membacok ketiga korban setelah sebelumnya melihat program televisi yang mengupas mafia tanah. Hal itu dikuatkan saat pelaku membacok ketiga korban ia sempat berteriak mafia tanah. (*)