KabarBaik.co – Polresta Malang Kota menunjukkan komitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan melibatkan masyarakat melalui pendekatan preemtif dan preventif.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan pemberian penghargaan kepada 13 tokoh masyarakat dan generasi muda yang dinilai berperan penting menciptakan kondusivitas pasca dinamika sosial beberapa waktu lalu.
Penghargaan disampaikan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono melalui Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin saat Apel Jam Pimpinan di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (6/10).
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan wujud apresiasi terhadap sinergi masyarakat, pelajar, komunitas, dan insan olahraga yang berperan aktif menciptakan suasana aman dan kondusif. Membangun Kamtibmas adalah tanggung jawab bersama,” tegas Oskar.
Salah satu penerima penghargaan adalah Maskur Aminudin, ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH) sekaligus ketua Bidang Teknik Inkanas Kota Malang. Dia dinilai berhasil membawa tim karate Inkanas Polresta Malang Kota meraih Juara Umum Kejuaraan Karate Terbuka Piala KONI Indonesia 2025.
Menurut Oskar, keberhasilan itu membuktikan bahwa pembinaan olahraga mampu menumbuhkan disiplin dan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Penghargaan juga diberikan kepada komunitas Aremania dan Aremanita dari berbagai korwil atas kontribusi menjaga Kamtibmas pasca demonstrasi ricuh 30 September lalu. Sebagai langkah rehabilitasi moral, Polresta Malang Kota bersama Aremania menggelar Lomba Mural Pos Polisi di sembilan titik strategis Kota Malang.
Salah satu perwakilan peserta mural, Aris Setyawan dari Korwil Arema KTL, mengungkapkan kebanggaannya. “Melalui mural ini kami ingin menunjukkan bahwa cinta Arema sejati adalah menjaga keamanan, menghormati hukum, dan berkontribusi positif bagi Kota Malang,” ujarnya.
Selain itu, enam pelajar Duta Kamtibmas Polri 2025 juga menerima penghargaan. Mereka adalah Angeline Nathalie Clarabelle, Maheswara Al Barra Gusti Firdaus, Kahfa Ashfahani, Winton Adi Nugroho, Maulidya Nimanta Azahra, dan Adam Rasheesa Rachmanzah. Para pelajar ini dinilai menjadi teladan dalam disiplin serta kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang aman dan tertib.
Oskar kembali menegaskan kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas peran nyata masyarakat sebagai mitra Polri. Ia juga membuka ruang kolaborasi lintas sektor, baik sosial, pendidikan, seni, maupun olahraga, untuk memperkuat soliditas kepolisian dan masyarakat.
“Sinergi antara kepolisian dan masyarakat adalah pondasi utama terciptanya Kota Malang yang aman, damai, serta berprestasi. Kami mengajak seluruh pihak terus menumbuhkan rasa cinta tanah air, kepedulian sosial, dan disiplin bersama demi menjaga kondusivitas,” tandasnya.
Melalui apresiasi ini, Polresta Malang Kota menegaskan bahwa keamanan bukan hanya dibangun dengan kekuatan semata, melainkan melalui kolaborasi, kepercayaan, dan kepedulian bersama. (*)
