KabarBaik.co – Aktivitas belajar mengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, untuk sementara waktu dihentikan.
Kebijakan ini diambil usai tragedi ambruknya bangunan musala ponpes yang menewaskan puluhan santri pada awal pekan lalu.
Bangunan tiga lantai itu ambruk saat sejumlah santri tengah beraktivitas di dalam musala. Peristiwa tragis tersebut membuat suasana pondok berubah mencekam.
Kini, garis polisi masih terpasang di area reruntuhan. Petugas juga masih terus melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti ambruknya bangunan tersebut.
Sementara itu, sebagian besar santri telah dipulangkan ke rumah masing-masing untuk beristirahat.
“Rencananya dua sampai tiga minggu ke depan sudah diperbolehkan kembali,” ujar KH Zainal Abidin, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny sekaligus perwakilan pengurus pondok, Sabtu (11/10).
Namun, para santri nantinya tidak akan kembali ke lokasi utama, karena area tersebut masih tertutup garis polisi.
“Kami arahkan ke Kampus 2 dan juga ke Pondok Pesantren Al Falah Siwalan Panji, karena Al Falah juga bagian dari Al Khoziny,” jelas KH Zainal.
KH Zainal menambahkan pengurus ponpes masih akan menyesuaikan jadwal dan lokasi kegiatan dengan kondisi para santri.
“Kita belum tahu secara total ya, mungkin ada di antara mereka yang masih trauma. Jadi kita sesuaikan dengan kondisi santri yang datang nanti,” tutupnya. (*)