KabarBaik.co – Pos polisi (pospol) Bakalan yang tepat berada di sebelah lampu merah Bakalan Weringin Pitu, Balongbendo, Sidoarjo, terbengkalai dan tak lagi difungsikan. Bangunan yang dulunya menjadi titik pantau arus lalu lintas itu sudah lama tidak dijaga petugas.
Menurut Pantauan KabarBaik.co di lokasi, bangunan pos terlihat memprihatinkan. Kaca-kaca tampak buram, sebagian retak, atap asbes mulai lapuk, dan pintunya keropos tidak lagi terawat. Kondisi ini menunjukkan bahwa pos tersebut telah lama tidak digunakan.
Di bagian luar pos juga tampak sejumlah baliho kepolisian serta iklan yang menempel. Salah satu yang mencolok adalah iklan RSU Anwar Medika dan universitas Anwar Medika yang terpampang di atas pos, menambah kesan bangunan itu dibiarkan tanpa perawatan.
Kanit Lantas Polsek Balongbendo Ipda Sugeng Hariyono membenarkan bahwa pos tersebut sudah lama kosong.
“Dari saya awal masuk di Balongbendo sudah tidak ada yang jaga di pos tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi KabarBaik.co, Sabtu (13/11).
Sugeng menjelaskan bahwa pos itu tidak lagi difungsikan karena masalah status lahan. “Karena pos tersebut tanah milik pengairan dan akan ada pelebaran jembatan,” tambahnya.
Rencana pelebaran jembatan tersebut membuat keberadaan pos tidak memungkinkan untuk dipertahankan. Dengan kondisi lahan bukan milik kepolisian, operasional pos akhirnya dihentikan.

Ketiadaan anggota lantas di titik strategis tersebut berdampak langsung pada perilaku pengendara. Pelanggaran lalu lintas menjadi hal lumrah. Banyak yang tidak mengenakan helm, penggunaan knalpot brong yang membisingkan telinga, dan kemungkinan kendaraan yang telat pajak bebas melintas tanpa khawatir razia.
Ahmad, salah satu pengguna jalan, menyayangkan lemahnya penegakan aturan saat ini.
“Dulu waktu saya SMP sampai SMK, sering ada razia. Banyak yang ditilang karena pelanggaran. Sekarang sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.
Ia menambahkan kini pengawasan jalan hanya mengandalkan Supeltas (sukarelawan pengatur lalu lintas). Sementara petugas lantas hampir tak pernah terlihat melakukan pengawasan rutin di titik tersebut.
Minimnya tindakan tegas dari kepolisian membuat pengendara merasa aman untuk melanggar aturan. “Sekarang banyak pengendara lokal yang tidak taat karena tidak ada yang mengawasi,” ujarnya.
Meski kepolisian memastikan pengamanan wilayah tetap berjalan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ketidakhadiran petugas di pos pantau strategis ini telah membuat disiplin lalu lintas di Balongbendo merosot tajam. (*)








