KabarBaik.co – Mengusung tema “Pramuka sebagai Kader Kesehatan,” Perkemahan Bakti Daerah (Pertida) Saka Bakti Husada (SBH) ke VII Tahun 2025 resmi digelar oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur. Acara yang berlangsung pada 17–20 Juni 2025 di Bumi Perkemahan Alas Soeko, Desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Mojokerto, diikuti oleh 491 peserta dari berbagai wilayah Jawa Timur.
Ketua Kwarda Jawa Timur, H.M. Arum Sabil, SP., S.H., menekankan pentingnya peran pramuka dalam menghadapi tantangan kesehatan, termasuk stunting yang masih menjadi isu nasional. “Momentum ini adalah panggilan jiwa kita sebagai pramuka untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan kuat. Kita bukan hanya penonton sejarah, tetapi pelaku perubahan,” ujar Kak Arum Sabil dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (18/6).
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan prevalensi stunting di Jawa Timur telah menurun menjadi 14,7 persen, kedua terbaik nasional setelah Bali. Namun, Arum menegaskan target penurunan stunting hingga 14 persen tetap harus dicapai melalui kontribusi nyata pramuka, seperti memberikan edukasi gizi seimbang, mendukung kegiatan posyandu, hingga kampanye kesehatan digital.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM, M.A.R.S., menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk generasi pramuka yang kompeten, inovatif, dan berdaya di bidang kesehatan.
“Pertida ini menjadi ruang belajar bagi pramuka untuk meningkatkan kepedulian kesehatan diri dan lingkungan sekaligus mendukung program nasional seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas,” ujar Prof. Erwin.
Peserta Pertida mengikuti beragam aktivitas edukatif, seperti pelatihan keterampilan kesehatan, tantangan lapangan, hingga kampanye digital. Selain itu, warga sekitar juga mendapatkan layanan cek kesehatan gratis di Balai Desa Sukosari, dengan target 100 orang penerima manfaat.
Prof. Erwin berharap Pertida ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga titik balik yang menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan. “Kita ingin Pramuka Bhakti Husada menjadi pelopor gerakan kesehatan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Melalui Pertida VII, Gerakan Pramuka Bhakti Husada menunjukkan dedikasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan.